Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
PT Bukit Asam Tbk menyetujui pembagian
dividen sebesar Rp3,35 triliun kepada pemegang saham atau setara dengan Rp318,521 per saham untuk tahun buku 2017.
"Jumlah dividen yang dibagikan merupakan 75 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2017 sebesar Rp4,47 triliun," papar Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin di Jakarta, mengutip Antara, Rabu (11/4).
Selain memutuskan membagikan dividen, RUPST juga menyampaikan perubahan direksi perusahaan. Yakni, Orias Petrus Moedak yang menjabat sebagai Direktur Keuangan, kini digantikan oleh Mega Satria. Sementara, Orias menduduki kursi Direktur Keuangan Induk Holding BUMN Industri Pertambangan PT Inalum (Persero).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhir tahun nanti, PTBA menargetkan penjualan batu bara meningkat menjadi 25,88 juta ton. Di antaranya 53 persen atau 13,74 juta ton untuk pasar domestik, sedangkan 12,15 juta ton sisanya untuk diekspor.
"Peningkatan target bakal ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batu bara medium 'to high calorie' ke pasar premium seiring dengan membaiknya harga batu bara dan kenaikan permintaan batu bara," imbuh dia.
Kenaikan target penjualan juga akan diikuti dengan kenaikan target produksi batu bara. PTBA menargetkan produksi batu bara sebanyak 25,54 juta ton atau naik 17 persen dari rencana tahun sebelumnya, yaitu 21,92 juta ton.
Untuk mendukung target penjualan, Arviyan melanjutkan perusahaan menargetkan angkutan batu bara dari lokasi tambang sebesar 23,10 juta ton. Di antaranya 19,40 juta ton ke Pelabuhan Tarahan, Lampung, dan sisanya 3,70 juta ton ke Dermaga Kertopati, Pelembang.
"Jumlah angkutan bambar itu telah meningkat 13 persen dari target tahun 2017 sebesar 20,50 juta ton," katanya.
Terkait Holding Pertambangan, Arviyan mengklaim telah menyiapkan berbagai sinergi antar perusahaan Holding Pertambangan, di antaranya proyek PLTU Halmahera Timur berkapasitas 2x40 Megawatt (MW).
"Pada proyek itu PTBA akan menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik baru Feronikel milik PT Antam Tbk di Halmahera Timur, Maluku Utara," imbuhnya.
Selain itu, ia menambahkan, PTBA dan Inalum akan bersinergi pada proyek PLTU Kuala Tanjung berkapasitas 2x350 MW. PLTU Kuala Tanjung itu untuk menyediakan pasokan energi listrik bagi pabrik ekspansi Alumunium Smelter II milik Inalum.
(bir/bir)