Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan belum memiliki minat untuk menyuntikkan modal ke
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Bank murni syariah pertama di Indonesia itu diketahui tengah mencari investor agar bisa mengerek ekspansi bisnisnya.
Padahal, sebelumnya Bank Muamalat ingin pemerintah melalui bank BUMN turut menyuntikkan modal ke bank murni syariah pertama di Indonesia itu.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan belum berminatnya Kementerian BUMN selaku pemegang saham para perbankan pelat merah untuk menyuntikkan modal ke Bank Muamalat lantaran pemerintah belum siap untuk menambah bisnis berbentuk perusahaan terbuka (Tbk).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalahnya (bank) BUMN sekarang sudah Tbk semua. Kalau mau ke Tbk, kami harus sampaikan masuk ke Bank Muamalat melalui keterbukaan informasi. Itu 2x24 jam harus
declare (deklarasi), harus
published, diperhatikan betul," ujar Gatot di kantornya, Senin (16/4).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku bendahara negara juga mengaku belum ada pikiran untuk menyuntikkan modal ke Bank Muamalat. Ia hanya bilang pemerintah perlu lebih dulu melihat Undang-Undang (UU) untuk memastikan apakah hal tersebut bisa dilakukan atau tidak.
"Saya lihat dulu deh persoalannya apa. Lihat dulu UU mengatakan seperti apa, kan ada UU perbankan, UU jaring pengaman sistem keuangan," katanya.
Sementara, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai sebetulnya ada saja potensi BUMN menyuntikkan modal ke Bank Muamalat. Hanya, apakah bank BUMN benar akan menyuntikkan modal atau tidak, Wimboh menyerahkannya kepada pemegang saham Bank Muamalat.
"Semua opsi bisa saja terjadi.
Nah, tapi kalau belum ada surat (keterbukaan informasi calon investor yang akan masuk ke Bank Muamalat) mau ngomong apa?" terang dia.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana mengatakan, perusahaannya membuka pintu bagi semua investor, termasuk pemerintah melalui bank pelat merahnya. Bahkan ia mengklaim, telah ada pembicaraan tersebut.
"Pembicaraan sudah ada dari BUMN, dari bank, dari induk, dari pemegang saham. Kalau mereka mau masuk, bisa langsung (lini bisnis syariah masing-masing bank pelat merah). Mekanismenya bisa juga lewat induk, bisa masuk melalui
rights issue," pungkasnya.
(bir)