Jakarta, CNN Indonesia -- PT
MRT Jakarta menargetkan dapat merampungkan perjanjian pinjaman dengan pemerintah
Jepang pada Juni 2018. Pinjaman itu digunakan untuk pembangunan proyek
Mass Rapid Transit (MRT) fase kedua.
Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta Hikmat berharap komitmen kerja sama awal untuk MRT fase dua dari pemerintah Jepang sudah bisa dilakukan bulan ini. Proses selanjutnya berupa pertukaran informasi (exchange note) antara pemerintah Indonesia dan Jepang.
"Jadi April, seperti komitmen dari pemerintah Jepang, terus pada Mei sampai Juni ada exchange note," ucap Hikmat, Rabu (18/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, MRT Jakarta dan pemerintah Jepang akan melakukan penandatanganan pinjaman dana untuk proyek MRT fase dua. Usai seluruh proses pinjaman selesai, perusahaan akan menyiapkan panitia tender untuk pemilihan kontraktor yang akan membangun MRT fase kedua.
"Agustus-November kami melakukan tendernya," imbuh Hikmat.
Selanjutnya, perusahaan akan menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan kontraktor terpilih pada Desember 2018 dan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada bulan yang sama.
MRT fase kedua ini akan berada di koridor Bundaran HI-Kampung Bandan dengan panjang delapan kilometer (km).
Meski perencanaan sudah matang, Hikmat mengakui pihaknya belum berhasil membebaskan seluruh lahan yang akan digunakan untuk pembangunan MRT fase kedua.
"Itu masih dalam pembahasan, agak pelik juga itu," tandas Hikmat.
Hingga saat ini, MRT Jakarta belum dapat menargetkan waktu tepatnya pembebasan lahan untuk MRT fase kedua bisa dirampungkan.
(lav)