Taruh Duit di Arab Saudi, BPKH Sebut Biaya Haji Bisa Turun

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 26 Apr 2018 19:43 WIB
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) optimis biaya haji tahun depan bakal turun dibandingkan tahun ini karena penempatan dana investasi di Arab Saudi.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) optimis biaya haji tahun depan bakal turun dibandingkan tahun ini karena penempatan dana investasi di Arab Saudi. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu optimis biaya haji tahun depan bakal turun dibandingkan biaya haji tahun ini. Hal itu dikarenakan penempatan dana haji tahun depan mulai menyasar Arab Saudi.

Menurut dia, pengelolaan dana haji langsung di Arab Saudi akan mendorong efisiensi karena mendukung penyelenggaraan ibadah calon jemaah haji Indonesia. Misalnya dalam memenuhi kebutuhan calon jemaah haji, seperti hotel, katering, dan transportasi.

"Pak Menteri Agama setuju, tahun 2019 kami investasi (di Arab Saudi) supaya biaya haji lebih efisien dan jemaah lebih nyaman," ujarnya di Kompleks Istana Bogor, Kamis (26/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kendati lebih efisien, Anggito mengaku belum menghitung potensi penurunan biaya haji tahun depan. Sekadar informasi, tahun ini, biaya haji dipatok sebesar Rp35,23 juta per jemaah. Angka itu tercatat naik sekitar Rp345 ribu dibandingkan penyelenggaraan haji tahun lalu, yakni Rp34,89 juta.

"Belum tahu. Tapi bisa bayangkan kalau dulu Kementerian Agama hanya mengalokasikan pengadaan pelayanan ibadah haji satu tahun, BPKH bisa melakukan kontrak jangka panjang tentu dari sisi biaya akan lebih murah," tutur dia.

Hal serupa disampaikan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Ia meyakini investasi langsung di Arab Saudi dapat mengurangi beban biaya haji. Hal ini persis yang diterapkan Malaysia, sehingga pemerintahan di sana hanya menanggung 47 persen dari total biaya penyelenggaraan haji.


"Investasi dapat mengurangi biaya haji. Tapi kalau investasi tidak banyak dan pengaruh nilai tukar, kami cari instrumen yang nilainya ambil bagi lebih besar," tutur Bambang. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER