BI Akan Tambah Waktu Transaksi Swap Lindung Nilai dari Bank

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Apr 2018 16:09 WIB
Bank Indonesia (BI) menyebut akan menambah waktu transaksi swap lindung nilai antara dolar AS dengan rupiah demi menjamin ketersediaan likuiditas.
Bank Indonesia (BI) menyebut akan menambah waktu transaksi swap lindung nilai antara dolar AS dengan rupiah demi menjamin ketersediaan likuiditas. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menyebut akan menambah waktu transaksi swap lindung nilai antara dolar Amerika Serikat (AS) dengan rupiah dari bank ke BI lebih dari satu kali dalam sepekan, sesuai ketentuan yang berlaku saat ini. Saat ini, window time transaksi swap lindung nilai ke BI diilakukan setiap Rabu pukul 14.00-16.00 WIB.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan hal ini dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan likuiditas, baik berupa dolar AS maupun rupiah di dalam negeri, sehingga bisa meminimalisir risiko pada nilai tukar atau kurs rupiah ke depan.

"BI bisa menawarkan lebih dari satu kali seminggu, mungkin nanti frekuensinya bisa kami tingkatkan," ujarnya di Kompleks BI, Jumat (27/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, Agus belum ingin menyebut berapa banyak frekuensi transaksi swap dalam seminggu ke depannya, apakah tetap dibatasi dalam frekuensi tertentu atau lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan bank. Selain itu, ia juga belum memastikan kapan penambahan frekuensi itu akan dilakukan.

Di sisi lain, ia menampik kabar bila transaksi swap lindung nilai ke BI kurang diminati oleh bank. "Kalau kurang diminati, artinya pricing-nya (harga) belum cocok, jadi diambil di pasar sudah cukup. Tapi setidaknya kalau ditanya yang penting BI likuiditasnya tersedia," tekannya.

Kemudian, BI menyebutkan juga akan menjaga likuiditas di Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Pasalnya, likuiditas PUAB yang tak memadai juga memiliki risiko ke kurs rupiah. Untuk itu, BI perlu meminimalisir dengan menjaga PUAB juga.


"Seandainya PUAB itu ada tekanan, misalnya untuk pembayaran pajak, itu perlu ada tambahan likuiditas. Nah, tambahan likuiditas, BI bisa masukkan dalam term repo. Kemudian, nanti likuiditas akan lebih longgar," terang dia.

Langkah yang lebih jauh, Agus bilang BI akan bekerja sama dengan bank sentral negara lain melalui hubungan bilateral ke beberapa negara untuk turut menjaga transaksi swap lindung nilai masing-masing mata uang.

Saat ini, BI telah melakukan perjanjian bilateral mengenai swap (bilateral swap agreement) dengan sejumlah negara, misalnya Jepang dan Vietnam dengan nilai masing-masing mencapai US$22,7 miliar.


Berbagai langkah ini dipersiapkan BI untuk memaksimalkan stabilisasi rupiah yang tengah goyang lantaran mendapatkan sentimen dari ekonomi global, terutama AS. Sebelumnya, BI sudah getol menggelontorkan cadangan devisa (cadev) guna menganggkat nilai rupiah.

Rupiah dalam sepekan terakhir berada di kisaran Rp13.800-13.900 per dolar AS. Posisi rupiah ini merupakan yang terendah dalam empat bulan pertama di tahun ini. Rupiah pertama kali jatuh pada Februari lalu, dari kisaran Rp13.400-13.500 per dolar AS menjadi Rp13.700 per dolar AS. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER