Laju IHSG Bergantung Obligasi AS dan Laporan BPS

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Senin, 30 Apr 2018 08:10 WIB
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (30/4), akan bergantung pada imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun.
Sejumlah mahasiswa berfoto di depan layar perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin (30/4), akan bergantung pada imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun.

Pengamat pasar modal dari Buana Capital Suria Dharma mengatakan penurunan yield obligasi AS akan dapat meredam kekhawatiran pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed.

"Kalau yield obligasi AS naik, maka indikasinya The Fed bisa semakin agresif menaikkan suku bunga," ucap Suria kepada CNNIndonesia.com, Senin (30/4).
Menurut Suria, yield obligasi AS pekan lalu mencapai tiga persen. Angka itu tertinggi sejak empat atau lima tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pada akhir pekan lalu yield obligasi AS terpantau sudah turun di bawah tiga persen. Artinya, kata Suria, hal itu bisa sedikit membawa angin segar untuk IHSG.

"Tapi pelaku pasar masih akan melihat pergerakan yield nya stabil tidak, orang masih jaga-jaga terus," kata Suria.

Sementara itu, faktor dari dalam negeri dipengaruhi oleh laporan keuangan emiten kuartal I 2018. Namun, ia belum berani berspekulasi karena kinerja keuangan emiten yang sebelumnya sudah rilis lebih dulu rupanya di bawah ekspektasi.

"Pekan ini mungkin IHSG support nya di level 5.800 kemudian resistance nya di level 6.000," jelas Suria.
Tak sependapat, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat, IHSG berpeluang menguat karena tingkat inflasi April 2018 diprediksi stabil.

"Ditunjang juga oleh harapan kinerja emiten kuartal I 2018 yang akan didominasi dengan kinerja yang baik," kata William dalam risetnya.

Untuk itu, ia optimis IHSG bisa bergerak dalam rentang support 5.888 dan resistance 6.123. Hari ini, ia merekomendasikan beberapa saham perbankan, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).

Sepanjang pekan lalu, IHSG terpantau anjlok 6,6 persen ke level 5.919. Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) pun ikut terkoreksi 6,77 persen menjadi Rp6.577 triliun.
Di sisi lain, bursa saham Wall Street bergerak bervariasi pada akhir pekan lalu, Jumat (27/4). Tercatat, Dow Jones turun 0,05 persen, sedangkan S&P500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,11 persen dan 0,02 persen. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER