Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) meraup laba bersih tahun berjalan pada kuartal I 2018 sebesar Rp7,42 triliun. Angka itu naik 11,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,65 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kenaikan laba bersih didorong oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 6,4 persen dari Rp24,65 triliun menjadi Rp26,23 triliun.
Peningkatan itu tak lepas dari jumlah
penyaluran kredit yang naik dalam tiga bulan pertama ini. Perusahaan pelat merah ini mencatat kenaikan kredit 12,86 persen menjadi Rp737 triliun dari sebelumnya yang hanya Rp653 triliun.
Sejalan dengan jumlah kenaikan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross perusahaan pada kuartal I 2018 meningkat menjadi 2,39 persen dari kuartal I 2017 sebesar 2,16 persen. Namun, NPL net BRI berhasil ditekan dari 1,22 persen menjadi 1,16 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengungkapkan manajemen menargetkan pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini sebesar 12,5 persen.
Dari segmen usahanya sendiri, BRI menargetkan kredit terhadap usaha mikro naik menjadi 40 persen dari sebelumnya sebesar 33 persen. Dengan demikian, porsi kredit korporasi hanya 20 persen dan UMKM menanjak hingga 80 persen.
Adapun, sepanjang tahun lalu perusahaan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 10,7 persen menjadi Rp29,04 triliun. Sementara itu, kredit BRI tumbuh 11,4 persen menjadi Rp739,3 triliun.
(lav)