Jakarta, CNN Indonesia -- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh perbankan pelat merah rata-rata mencapai kisaran 13-17 persen dalam dua bulan pertama 2018.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya, telah menyalurkan KUR mencapai Rp1,94 triliun atau 13,32 persen dari target yang mencapai Rp14,56 triliun. KUR tersebut diberikan ke 33.145 debitur.
Senior Vice President (SVP) Micro Banking Bank Mandiri Wawan Setiawan mengatakan dari realisasi penyaluran KUR itu, sebagian besar diberikan ke sektor produktif secara berkelompok sesuai arahan pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kerja samakan dengan mitra binaan nasabah korporasi dan komersial untuk penyaluran KUR. Selain itu, kami juga menggandeng kelompok tani atau koperasi," ujar Wawan dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (26/3).
Secara keseluruhan, perbankan berlogo pita emas ini menargetkan penyaluran KUR ke sektor produktif mencapai Rp7,28 triliun atau 50 persen dari target.
Sektor usaha yang dimaksud antara lain, pertanian sebesar Rp3,05 triliun, sektor perikanan Rp179 miliar, sektor industri pengolahan Rp1,47 triliun, dan jasa produksi Rp1,63 triliun.
Tak hanya memperbesar penyaluran KUR ke sektor produktif, bank juga turut memastikan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) KUR tak membengkak dari akhir tahun lalu sebesar 1,28 persen.
"NPL penyaluran ke sektor produksi tercatat sangat baik yaitu sebesar 0,11 persen," katanya.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat realisasi penyaluran KUR per akhir Februari 2018 mencapai R13,8 triliun atau 17,35 persen dari total target Rp79,5 triliun. KUR diberikan kepada 680 ribu debitur.
"Dari total tersebut (realisasi penyaluran KUR Februari 2018), sebanyak Rp5,3 triliun kami salurkan ke sektor produksi," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tri Baroto.
Seperti halnya Bank Mandiri, perbankan spesialis KUR ini juga menargetkan penyaluran KUR ke sektor produktif bisa mencapai 50 persen dari total target. Di sisi lain, BRI juga berusaha untuk menaikkan kelas debiturnya dari yang semula meminjam KUR, kini beralih ke kredit komersial.
"Terbukti kami berhasil menaikkan kelas 220.000 debitor, yang semula debitur KUR menjadi debitur komersial," terangnya.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, realisasi penyaluran KUR hingga Januari 2018 dari semua bank penyalur KUR mencapai Rp8,1 triliun atau 6,98 persen dari komitmen penyaluran KUR bank Rp116 triliun.
(lav/bir)