Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau
BRI mengaku tengah mengkaji rencana perusahaan untuk masuk ke
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan kajian tersebut belum selesai, meski banyak pihak yang meminta pihaknya segera masuk ke Bank Muamalat. Hal ini dilakukan agar permodalan bank murni syariah pertama di Indonesia itu bisa terdongkrak.
"Kami lagi melakukan kajian, walaupun berbagai pihak minta ke kami (untuk masuk). Tapi saya tidak komentar dulu soal yang itu," ujar Suprajarto di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (19/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, Suprajarto belum ingin membagi seberapa jauh kajian yang tengah dilakukan oleh bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu, termasuk soal hitung-hitungan modal yang bisa disiapkan bank bila jadi masuk ke Bank Muamalat.
Sementara itu, Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo sebelumnya menampik rencana BRI masuk Bank Muamalat. Menurut Gatot, pemerintah melalui Kementerian BUMN selaku pemegang saham para bank pelat merah, termasuk BRI belum berminat menyuntikkan modal ke Bank Muamalat.
"Masalahnya (bank) BUMN sekarang sudah Tbk (terdaftar di bursa) semua. Kalau mau ke Tbk, kami harus sampaikan masuk ke Bank Muamalat melalui keterbukaan informasi. Itu 2x24 jam harus
declare, harus
published, diperhatikan betul," kata Gatot awal pekan ini.
Meski begitu, Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana mengaku membuka pintu bagi semua investor, termasuk pemerintah melalui bank pelat merahnya. Bahkan ia mengklaim, telah ada pembicaraan tersebut.
"Pembicaraan sudah ada dari BUMN, dari bank, dari induk, dari pemegang saham. Kalau mereka mau masuk, bisa langsung (lini bisnis syariah masing-masing bank pelat merah). Mekanismenya bisa juga lewat induk, bisa masuk melalui right issue," kata Permana.
(agi/bir)