Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menerima kunjungan dari Perdana Menteri China Li Keqiang pada awal Mei lalu, Pemerintah Indonesia bakal menerima kunjungan dari Perdana Menteri India Narendra Modi pada akhir bulan ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan Modi rencananya bakal berkunjung selama tiga hari, mulai tanggal 29 Mei hingga 31 Mei 2018.
"Dia (Modi) akan mendarat menggunakan kapal dari pelabuhan Sabang (Aceh) dan akan meresmikan rumah sakit dan pelabuhan," ujar Luhut dalam konferensi pers di kantornya, Jumat malam (11/5).
Setelah itu, Modi akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan akan mengikuti serangkaian peresmiaan investasi di beberapa daerah, salah satunya peletakan batu pertama proyek pembangunan pelabuhan di Banten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti mungkin Modi juga akan ke Candi Borobudur," ujar Luhut.
Luhut menegaskan bahwa pemerintah terbuka menerima investasi asing dari negara manapun selama menguntungkan dan sesuai ketentuan. Luhut juga membantah bahwa Indonesia memberikan perlakuan khusus terhadap investor China.
Luhut memaparkan setidaknya ada empat kriteria yang harus dipenuhi jika China ingin melakukan investasi di Indonesia. Pertama, seluruh teknologi yang dilakukan harus ramah terhadap lingkungan dan bukan teknologi kelas dua.
Kemudian, investor juga harus memprioritaskan tenaga kerja lokal. Jika kebutuhan tenaga kerja tidak bisa dipenuhi, investor bisa menggunakan tenaga kerja asing sesuai ketentuan.
Selanjutnya, investasi juga harus memberikan nilai tambah dalam hal ini mendorong pengembangan industri dari hulu ke hilir.
Terakhir, perusahaan asing juga harus menyiapkan sistem alih teknologi sehingga ada pembangunan kapasitas bagi masyarakat Indonesia ke depan.
(lav)