Rizal Ramli: Skema 'Tukar Komitmen' Bisa Pangkas Beban Utang

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Sabtu, 12 Mei 2018 21:02 WIB
Ekonom Rizal Ramli mengatakan pemerintah bisa menggunakan skema debt to nature swap untuk mengurangi utang Indonesia yang tembus hingga Rp4 ribu triliun.
Ekonom Rizal Ramli mengatakan pemerintah bisa mengurangi utang Indonesia yang tembus hingga Rp4 ribu triliun dengan skema alternatif. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan pemerintah bisa menggunakan skema debt to nature swap untuk mengurangi utang Indonesia yang tembus hingga Rp4 ribu triliun.

Debt to nature swap bisa diartikan sebagai pembatalan utang dengan pertukaran komitmen atas sumber daya domestik untuk pelestarian lingkungan. Debt to nature swap juga sering disebut sebagai debt for environment swaps.

"Banyak cara untuk mengelola utang secara inovatif dan kreatif yang mampu mengurangi beban," ungkap Rizal, Jumat malam(11/5).

Ia menyebut pemerintahan pada dua tahun mendatang atau pada 2019 bisa saja melakukan skema tersebut. Seperti diketahui, Rizal memang telah menyatakan siap untuk maju sebagai calon Presiden pada 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti 2019 kami akan lakukan debt to nature swap sama Eropa dan Kanada," tegas Rizal.

Menurutnya, debt to nature swap ini sengaja tak dilakukan bersama AS karena negara Paman Sam itu disebut-sebut tidak tertarik. Melalui debt to nature swap dengan Eropa dan Kanada ini, Rizal optimis bisa mengurangi utang minimal US$10 juta.

Selain debt to nature swap, pengurangan beban utang juga bisa dilakukan melalui penukaran bunga utang mahal dengan bunga utang murah. Rizal mengaku hal itu pernah ia lakukan saat dirinya menjabat sebagai bendahara negara pada 2001 silam dengan Kuwait

"Karena waktu itu Menteri Keuangannya datang pada kami, tolong saya saya dikritik terus oleh parlemen Kuwait karena utang Indonesia tidak selesai-selesai, bisa tidak dibayar dulu, supaya kami tidak dikritik, nanti kami kasih lagi utang baru dengan bunga lebih murah," jelas Rizal.

Bila utang Indonesia bisa dikurangi, maka dana yang dialokasikan untuk pembiayaan infrastruktur berpotensi naik dari posisi saat ini. Dalam APBN 2018, anggaran yang dialokasikan untuk infrastruktur sebesar Rp410 triliun.

"Bagaimana kalau cicilan utang Indonesia bisa dikutangi Rp100 triliun, tambahin untuk infrastruktur, pasti bisa heboh lagi," sambung Rizal.

Sebagai informasi, total utang pemerintah sampai Maret 2018 sebesar Rp4.136,39 triliun, atau naik 13,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp940,68 triliun berdenominasi valuta asing (valas).

Sementara itu, pemerintah telah membayar bunga utang sebesar Rp68,46 triliun atau 28,69 persen per Maret 2018 dari anggaran sebesar Rp238,61 triliun di tahun ini. (lav/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER