Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Perencana Pembangunan Nasional (
Bappenas) bakal tetap fokus terhadap upaya pengentasan
kemiskinan, perbaikan ketimpangan, pengurangan pengangguran, dan peningkatan indeks sumber daya manusia, dalam rangka melawan aksi
terorisme. Pasalnya, masalah ekonomi bisa menjadi pintu masuk bagi ajaran radikal untuk menyusup ke kehidupan seseorang.
"Kami upayakan kemiskinan tahun ini di bawah 10 persen, ketimpangan terus membaik, pengangguran berkurang mendekati lima persen, dan
human development index naik lagi paling tidak satu poin," ujar Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro usai menghadiri seminar 'Memacu Inklusi Keuangan Syariah' di Hotel JS Luwansa, Senin (14/5).
Namun, menurut Bambang, aksi terorisme tidak saja dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi tetapi juga minimnya kualitas pendidikan. Oleh karena itu, Bambang mewanti-wanti agar pendidikan di Indonesia tidak disusupi ajaran yang sesat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tidak semata-mata masalah kemiskinan tetapi juga pendidikan. Pendidikan harus dibuat supaya orang tidak mudah terpengaruh oleh ajaran yang tidak pas," ujarnya.
Dengan pendidikan yang baik dan kondisi perekonomian yang layak, Bambang berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan dan berbau radikal.
Terkait aksi teror yang terjadi belakangan ini, Bambang menilai dampak ke perekonomian amat sangat tergantung pada cara menyikapinya. Di jangka pendek, investor dan wisatawan mungkin bereaksi negatif tetapi di jangka panjang efeknya mungkin tidak besar.
"Artinya, kalau kita bisa membuktikan bahwa Indonesia itu aman dan kondusif saya rasa tidak akan ada gangguan jangka panjang terhadap investasi maupun pariwisata," ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan rasa bela sungkawanya terhadap para korban ledakan bom di Surabaya dan aksi teror di Mako Brimob, Depok.
"Saya ingin menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa Surabaya kemarin dan juga para polisi yang gugur dalam menjalankan tugas di Mako Brimob," ungkapnya.
(agi)