Buka di Level Rp13.989, Rupiah Diprediksi Melemah Terkendali

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mei 2018 09:08 WIB
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memproyeksi pergerakan kurs rupiah masih cenderung melemah dari dolar AS di kisaran Rp13.954-13.971 per dolar AS.
Petugas menghitung uang pecahan US$100 di pusat penukaran uang, Jakarta. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp13.989 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot hari ini, Selasa (15/5). Posisi ini melemah 0,11 persen atau 16 poin dari penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp13.973 per dolar AS.

Sementara berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI) atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hingga pengujung hari Senin (14/5), rupiah berada di posisi Rp13.976 dolar AS.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memproyeksi pergerakan kurs rupiah masih cenderung melemah dari dolar AS di kisaran Rp13.954-13.971 per dolar AS.
Namun, pelemahan tersebut setidaknya mampu tertahan oleh sentimen optimisme dari kondisi ekonomi Tanah Air, meski ada sederet teror bom di Surabaya dan Sidoarjo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sisi lain, diharapkan laju rupiah dapat memanfaatkan penguatan sejumlah mata uang hard currency (mata uang negara-negara maju) terhadap dolar AS untuk ikut bergerak positif," ujar Reza.

Pasalnya, sejumlah mata uang negara maju berhasil menguat dari dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin. Misalnya, poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, won Korea Selatan 0,14 persen, rubel Rusia 0,13 persen, dolar Singapura 0,11 persen, dan dolar Taiwan 0,1 persen.

Menurut Reza, penguatan sejumlah mata uang negara maju terjadi karena adanya beberapa rilis data ekonomi AS yang di bawah estimasi pasar, sehingga berimbas pada penurunan laju dolar AS.

"Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut dengan masuk pada sejumlah mata uang hard currency, sehingga mata uang lainnya pun terdorong naik dibandingkan dolar AS," terangnya.
Pada pagi ini, mata uang negara maju terhadap dolar AS terpantau melanjutkan penguatan, seperti dolar Australia naik 0,08 persen, dolar Kanada 0,13 persen, franc Swiss 0,03 persen, euro Eropa 0,06 persen, pound sterling Inggris 0,07 persen, dan rubel Rusia 0,01 persen.

Kendati begitu, beberapa mata uang negara di kawasan Asia terpantau melemah dari dolar AS pada pembukaan pagi ini. Mulai dari renminbi China minus 0,08 persen, yen Jepang minus 0,08 persen, won Korea Selatan minus 0,2 persen, dan peso Filipina minus 0,09 persen.

Namun, ringgit Malaysia dan baht Thailand justru berhasil menguat pada pagi ini, masing-masing 0,03 persen dan 0,11 persen.
(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER