Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo menginstruksikan seluruh menteri ekonomi untuk memastikan tak ada penghambat daya saing
ekspor mendatang. Pasalnya, ekspor merupakan salah satu cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Berbagai hambatan ekspor naik di perizinan, perbankan, pembiayaan termasuk pajak dan kepabeanan harus segera dihilangkan," kata Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (15/5).
Hambatan terkait biaya dan perizinan harus dihilangkan menyeluruh di pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan April 2018 defisit sebesar US$1,63 miliar. Kondisi ini berbanding terbalik dengan posisi Maret 2018 yang surplus sebesar US$1,09 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, Jokowi menginstruksikan seluruh menteri perekonomiannya berani melakukan terobosan.
"Jangan ragu mendesain insentif yang tepat. Segera lakukan dan diharapkan manfaatnya segera datang," ujar Presiden.
Dalam ratas pembahasan kebijakan ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal, Jokowi juga menyinggung dampak ketidakpastian global terhadap Indonesia.
"Volatilitas keuangan global yang dipicu kebijakan normalisasi moneter di Amerika Serikat banyak mengakibatkan depresiasi mata uang negara di dunia tidak terkecuali di Indonesia." tuturnya.
Namun, ia berpendapat kondisi di Indonesia masih jauh lebih baik dibanding negara lain. Jokowi menginstruksikan semua pihak mengantisipasi dan selalu waspada terhadap risiko ketidakpastian global dan pergerakan menuju keseimbangan baru ekonomi global.
(lav)