Sido Muncul Siap 'Terbang' ke Thailand dan Australia

Damar Sinuko | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mei 2018 14:10 WIB
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berniat memperluas jangkauan bisnis dengan mengekspor beberapa hasil produksi ke Australia dan Thailand.
Aktivitas produksi di pabrik Sido Muncul. (Dok. Istimewa)
Semarang, CNN Indonesia -- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berniat memperluas jangkauan bisnis dengan mengekspor beberapa hasil produksi ke Australia dan Thailand pada satu atau dua bulan ke depan.

Produk pertama yang akan dipasarkan adalah jamu Tolak Angin, merek yang selama ini menjadi andalan perusahaan. Ekspor Sido Muncul ini menjadi satu-satunya perusahaan Jamu di Indonesia yang menembus pasar Internasional.

"Australia dan Thailand sudah kami siapkan, kami akan ekspor kesana untuk melengkapi pasar mancanegara. Dalam waktu satu atau dua bulan ke depan akan kami lakukan", ujar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat usai mendapat kunjungan delegasi Thailand dari International Society Phamaceutical Engineering (IPSE) serta Food and Drug Administration (FDA) di Pabrik Sido Muncul Ungaran, Semarang, Jumat (11/5).

Sido Muncul mendatangkan mesin produksi dan mesin kemasan berteknologi canggih dari Jerman, Jepang serta India yang menggunakan sistem digital. Hal itu dilakukan seiring perluasan pasar yang akan membuat kapasitas produksi bertambah hingga dua kali lipat dari jumlah saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin kami datangkan mesin canggih dari Jerman, Jepang dan India untuk memperluas pasar seiring kapasitas produksi mesin tersebut yang bisa dua kali lipat dari biasanya", tuturnya.

Sejak awal, Sido Muncul dibangun oleh Rachmat Sulistyo pada 1940, dimulai dari industri rumah tangga di Yogyakarta. Jamu tolak angin serbuk menjadi produk andalan yang paling banyak diminati masyarakat, sehingga berhasil mengangkat Sido Muncul hingga kemudian mendirikan Perusahan di Semarang pada 1951.

Dalam perjalanannya, pengelolaan Sido Muncul kemudian diturunkan kepada generasi kedua dan ketiga dengan tumbuh besar sebagai Perusahaan Jamu yang kini keuntungannya mencapai hampir Rp 500 miliar. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER