Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembayaran
bunga utang hingga April 2018 mencapai Rp79,31 triliun. Jumlah tersebut sudah mencapai 33,24 persen dari alokasi belanja pembayaran bunga utang tahun ini sebesar Rp238,1 triliun.
Berdasarkan data APBN Kita edisi Mei 2018 yang baru dirilis Kemarin (17/5), realisasi pembayaran bunga utang tersebut nyaris mencapai separuh belanja non-Kementerian/Lembaga (KL) yang mencapai Rp165,14 triliun pada periode yang sama.
Hingga akhir April 2018, total utang pemerintah tercatat mencapai Rp4.180 triliun, naik 13,99 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp3.667,41 triliun. Kenaikan utang tertinggi terjadi pada jenis Surat Berharga Negara (SBN) yang tumbuh 16,18 persen menjadi Rp3.407 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dirinci, SBN dalam rupiah mendominasi dengan total Rp2.427,8 triliun atau tumbuh 13,42 persen. Sedangkan SBN denominasi valas mencapai Rp979,38 triliun atau tumbuh 23,62 persen.
Selain SBN, pemerintah juga memiliki utang pinjaman yang didominasi pinjaman luar negeri mencapai Rp773,91 triliun dan tumbuh 5,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan pinjaman dalam negeri hanya mencapai Rp5,78 triliun.
Kendati total utang tumbuh cukup tinggi, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut total utang baru yang ditarik pemerintah pada Januari-April 2018 lebih sebesar Rp187,2 triliun lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp193,6 triliun.
"Jadi dengan menurunnya penarikan pembiayaan antara Januari hingga April bisa dibilang APBN semakin sehat. Ini menunjukkan konsistensi keuangan negara, utamanya kebijakan utang yang selama dijadikan sorotan berbagai pihak," ujar Sri Mulyani.
(agi/bir)