Pemerintah Setop Pengerjaan Jalan 10 Hari Sebelum Lebaran

Agustiyanti | CNN Indonesia
Senin, 21 Mei 2018 06:38 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menghentikan seluruh pekerjaan konstruksi jalan sepuluh hari sebelum hingga 10 hari setelah Lebaran 2018.
Ilustrasi pengerjaan proyek jalan tol. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan bakal menghentikan seluruh pekerjaan konstruksi jalan sepuluh hari sebelum hingga 10 hari setelah Lebaran 2018. Salah satunya, yakni pekerjaan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek akan dihentikan sementara dan dikembalikan kondisinya menjadi 4 jalur.

Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto menjelaskan bahwa penghentian sementara pembangunan konstruksi jalan dilakukan guna memberikan kelancaran pada arus mudik Lebaran.

"Penghentian pekerjaan tidak berlaku untuk penutupan lubang yang bersifat minor sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berkendara," ujar Arie dikutip dari keterangan resmi, Senin (21/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arie menyebut infrastruktur jalan, baik tol dan nontol dalam menghadapi arus mudik di tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Tingkat kemantapan jalan nasional yang menjadi jalur mudik mencapai 90 persen.


Menurut Arie, pihaknya telah melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas jalan nontol baik di lintas utara, tengah dan selatan Jawa. Selain itu, pada 2018, kondisi jalan di ruas Pantai Selatan Jawa terpantau cukup baik.

"Kami berusaha keras untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk jalur lintas pantai selatan kita sebut sebagai scenic road atau jalur wisata. Kondisi jalannya tahun ini lebih baik dan mantap," jelas dia.

Pihaknya juga mendorong jalur pantai selatan Jawa bisa menjadi pilihan pemudik terlebih libur Lebaran 2018 cukup panjang. Jalan Pantai Selatan memiiki panjang 1.405 km dibangun menyusuri garis tepi pantai selatan dari wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Jawa Timur. Dengan demikian, pemudik disebut akan banyak menemukan wisata pantai yang lokasinya tidak jauh dari trase jalan.

"Tahun ini jumlah penginapan juga sudah lebih banyak, demikian juga tempat kemping dan fasilitas umum lainnya," kata Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Hedy Rahardian.


Untuk lokasi rawan longsor seperti di Jalan Raya Puncak dan lintas tengah Jawa, Kementerian PUPR telah menyiagakan Disaster Relief Unit dan posko Jalur Lebaran dengan dilengkapi alat berat. Disamping untuk kesiapsiagaan bencana, Posko tersebut juga dapat digunakan untuk pemudik beristirahat dan mendapatkan informasi mengenai jalan dan jembatan.

"Antisipasi terjadinya banjir rob Semarang juga dilakukan bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dalam penyiapan pompa. Kami juga terus memonitor informasi dari BMKG bahwa curah hujan sedang. Kita tetap siaga meskipun tidak berlebihan," jelas Hedy.

Di Jalur Pantura Jawa Tengah yakni Jalan Raya Tegal-Purwokerto, kegiatan pembangunan Underpass Karangsawah disebut tak akan menganggu karena lokasi pekerjaannya di sisi luar jalan. Kendati demikian, tetap akan dilakukan manajemen lalu lintas dan pemasangan rambu tambahan.

Sementara untuk perbaikan Jembatan Cincin Lama yang menghubungkan Tuban-Lamongan ditargetkan pada H-10 sudah selesai dan dapat dilalui pemudik. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER