Surplus Anggaran Bank Indonesia Anjlok 70 Persen di 2017

Agustiyanti | CNN Indonesia
Senin, 21 Mei 2018 11:31 WIB
Bank Indonesia mencatatkan surplus anggaran sepanjang tahun lalu sebesar Rp5,28 triliun, anjlok sekitar 70 persen dibanding 2016 yang mencapai Rp17,08 triliun.
Bank Indonesia mencatatkan surplus anggaran sepanjang tahun lalu sebesar Rp5,28 triliun, anjlok sekitar 70 persen dibanding 2016 yang mencapai Rp17,08 triliun. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia mencatatkan surplus anggaran sepanjang tahun lalu sebesar Rp5,28 triliun. Surplus tersebut anjlok sekitar 70 persen dibanding 2016 yang mencapai Rp17,08 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan BI pada Senin (21/5), penurunan surplus terutama disebabkan oleh jumlah penghasilan bank sentral yang turun dari Rp60,51 triliun pada 2016 menjadi Rp52,45 triliun pada akhir tahun lalu.

Turunnya penghasilan BI terutama berasal dari pos pelaksanaan kebijakan moneter dari Rp59,78 triliun menjadi Rp51,62 triliun. Penurunan juga terjadi pada pos pendapatan dari penyediaan pendanaan dari Rp214,02 miliar menjadi Rp201,34 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sedangkan pendapatan dari pengelolaan sistem pembayaran, pengaturan dan pengawasan makroprudensial, serta pendapatan lainnya tercatat meningkat.

Di sisi lain, turunnya surplus anggaran Bank Indonesia juga didorong oleh beban yang bengkak dari Rp37,1 triliun pada 2016 menjadi Rp44,73 triliun. Kenaikan beban terjadi pada seluruh pos beban, terutama pada pelaksanaan kebijakan moneter yang naik dari Rp21,47 triliun menjadi Rp26.78 triliun.

Adapun pada akhir tahun lalu, total aset BI tercatat naik 12,3 persen dari Rp1.955,8 triliun menjadi Rp2.196,28 triliun. Jika dirinci, aset BI di akhir tahun lalu terdiri dari emas sebesar Rp45,52 triliun, aset keuangan untuk pelaksanaan kebijakan moneter Rp1.902,79 triliun, hak tarik khusus di lembaga keuangan internasional Rp188,48 triliun, dan aset nonkebijakan Rp22.82 triliun.


Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman menyebut laporan keuangan BI pada tahun lalu kembali berhasil memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini WTP tersebut diklaim telah dicapai selama 15 tahun terakhir.

"Di tengah berlanjutnya ketidakpastian global, kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2017 difokuskan pada upaya mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi," ujar Agusman dalam keterangan resmi.

Upaya tersebut, menurut dia, dilakukan melalui penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Di bidang moneter, kebijakan secara konsisten diarahkan untuk mengendalikan inflasi menuju sasarannya dan menjaga defisit transaksi berjalan pada tingkat yang sehat, melalui penguatan strategi operasi moneter dan kebijakan nilai tukar serta pendalaman pasar keuangan. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER