Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah dibuka melemah 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.143 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot hari ini, Rabu (23/5). Kemarin, rupiah berhasil menguat 0,34 persen hingga akhirnya ditutup di level Rp14.142 per dolar AS.
Bersama rupiah, beberapa mata uang negara di kawasan Asia terpantu melemah. Mulai dari ringgit Malaysia, baht Thailand, hingga won Korea Selatan, masing-masing melemah 0,15 persen, 0,14 persen, dan 0,11 persen. Sedangkan dolar Singapura berhasil menguat 0,01 persen, diikuti peso Filipina 0,02 persen dan yen Jepang 0,11 persen pada pagi hari ini.
Sementara, mata uang negara maju, mayoritas menguat, euro Eropa 0,05 persen, franc Swiss 0,04 persen, dolar Australia 0,02 persen, dolar Kanada 0,04 persen, dan pound sterling Inggris 0,05 persen. Namun, rubel Rusia melemah 0,03 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan bahwa rupiah masih bisa berada di zona penguatan pada hari ini, meski cenderung lebih tipis. "Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran
support Rp14.141 per dolar AS dan
resistance Rp14.120 per dolar AS," ucapnya.
Menurutnya, rupiah masih berpotensi menguat tipis karena sentimen positif dari eksternal terhadap rupiah masih ada, khususnya dari AS. Perang dagang antara AS-China yang berpotensi mereda lantaran China berencana memangkas tarif produk-produk otomotif dan suku cadang berhasil memberikan sentimen positif terhadap rupiah.
Selain itu, ada pula sentimen positif dari penantian pasar terhadap hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terkait pandangan bank sentral AS, The Federal Reserve terhadap kondisi perekonomian Negeri Paman Sam hingga proyeksi terkait rencana kenaikan suku bunga acuan.
"Di sisi lain, pergerakan dolar AS juga cenderung berbalik melemah, setelah terkena aksi jual usai penguatan beberapa minggu sebelumnya," katanya.
Sementara dari domestik, Reza melihat bahwa peningkatan frekuensi lelang FX Swap dari
Bank Indonesia (BI) bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah karena memberi jaminan bahwa likuiditas terjaga. Adapun lelang FX Swap rencananya akan ditingkatkan dari dua kali seminggu menjadi tiga kali seminggu.
Kepala Riset dan Analisis Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan penguatan rupiah yang didorong oleh pelemahan dolar AS akan bertahan dalam 1-2 hari ke depan. "Artinya, rupiah masih bisa menguat dalam beberapa hari ke depan, meski maksimal hanya sampai Rp14 ribu," pungkasnya.
(agi)