Jakarta, CNN Indonesia --
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Badan Perwakilan Anggota (BPA)
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 untuk segera memroses dan menunjuk manajemen baru. Saat ini, pengelolaan perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia tersebut masih di tangan Pengelola Statuter.
Pengelola Statuter ditunjuk sebelumnya oleh OJK pada akhir 2016 lalu untuk mempercepat proses penguatan AJB Bumiputera yang kala itu mengalami permasalahan keuangan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan otoritas masih terus melakukan koordinasi dengan BPA agar pergantian manajemen baru AJB Bumiputera segera terealisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terus mendorong BPA untuk dilakukan proses penunjukkan direksi baru guna menggantikan tugas, fungsi, dan wewenang pengelola statuter," ujarnya, Rabu (23/5).
Penunjukkan manajemen baru ini tak hanya mencakup jajaran direksi, melainkan juga komisaris. Nantinya, direksi baru akan menggantikan peran pengelola statuter.
"Manajemen baru itu juga nanti harus ada evaluasi. Ada uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dari OJK," terang Wimboh.
Sejauh ini OJK tak memasang target pasti kapan manajemen baru akan terbentuk. Wimboh mengaku tak mudah untuk memilih manajemen baru bagi perusahaan asuransi tertua tersebut.
"Tenggat waktu secepatnya, ini tidak mudah," jelasnya.
Sementara, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Riswinandi mengungkapkan beberapa syarat bagi direksi baru, di antaranya memiliki pengalaman dan memahami cara mengelola perusahaan asuransi.
"Tentu yang punya pengalaman, yang paham pengelolaan," kata Riswinandi.
Saat ini, OJK belum bisa memastikan apakah pihaknya akan mencari investor baru untuk menyuntikkan dana ke AJB Bumiputera. Riswinandi menyebut, OJK masih fokus untuk membentuk manajemen baru terlebih dahulu.
"Kami evaluasi dulu, saya tidak bisa jawab sekarang karena direksinya nanti duduk dulu mereka bikin proposal," tutur Riswinandi.
Saat ini, OJK telah menempatkan
onsite supervisory presence guna memantau perkembangan AJB Bumiputera yang dikelola oleh pengelola statuter.
"Penempatan ini
day to day untuk melihat perkembangan. Ini bagus dan diperlukan sambil menunggu pengurus baru," tandas Wimboh.
(bir)