Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) ingin meracik sinkronisasi kebijakan sistem moneter dalam negeri di tengah perhelatan Pertemuan Tahunan
Dana Moneter Internasional (IMF)- World Bank 2018 yang akan digelar di Bali Oktober mendatang.
Perry Warjiyo, Gubernur BI mengatakan sinkronisasi kebijakan dilakukan karena forum tersebut akan dihadiri oleh 189 negara. BI berharap negara yang hadir di forum tersebut bisa memberikan pandangannya terkait kebijakan moneter yang dilakukan.
"Agar normalisasi kebijakan moneter antar negara maju berjalan baik dan berdampak minimal terhadap negara berkembang," katanya, Senin (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengangkat masalah kebijakan moneter Perry juga mengatakan bahwa dalam forum tahunan tersebut BI akan mengajak perwakilan bank sentral dunia untuk membahas digital ekonomi. Fokus bahasan akan diarahkan pada dampak digital ekonomi pada perekonomian di setiap negara.
Dengan bahasan itu, Perry berharap negara peserta bisa mendapatkan solusi terhadap masalah yang ditimbulkan dari adanya ekonomi digital.
"Termasuk mitigasinya dampak ekonomi digital terhadap tenaga kerja, sistem pembayara, fintech agar bisa terus berkembang tanpa menimbulkan masalah," katanya.
(agt/bir)