
Alasan Jokowi Ingin Proyek Terminal 4 Bandara Soetta Dibangun
Galih Gumelar, CNN Indonesia | Kamis, 21/06/2018 16:06 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero) untuk segera merealisasikan pembangunan Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi lonjakan pengguna bandara yang terletak di Tangerang, Banten tersebut.
Jokowi mengatakan pengunjung bandara Soekarno-Hatta bisa mencapai 100 juta per tahun di tahun 2025, atau meningkat pesat 58,73 persen dibanding pengunjung saat ini yaitu 63 juta orang per tahun. Jika tidak segera disiapkan terminal baru, maka Indonesia bisa ketinggalan dalam menggaet pengunjung tersebut.
"Saya sudah perintahkan kepada Menteri Perhubungan dan Direktur Utama AP II untuk menyiapkan terminal yang keempat. Kalau terminal ini tidak juga segera dipersiapkan nanti Indonesia akan kedodoran lagi," jelas Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (21/6).
Adapun, realisasi pembangunan Terminal 4 masih dalam proses perencanaan yang detail dan diharapkan bisa mulai konstruksi tahun 2020 mendatang. Anggaran yang dibutuhkan demi membangun terminal ini mencapai Rp11 triliun.
"Memang sudah tidak ada kesempatan lagi. Begitu direncanakan, desain langsung dikerjakan. Kurang lebih 2020 akan dimulai dan tadi langsung saya perintahkan juga agar segera disiapkan dan dimulai," imbuh dia.
Pembangunan terminal 4 juga harus dilengkapi dengan penambahan landasan pacu (runway) agar mampu menampung pesawat. Ia berharap runway ini bisa selesai bulan Juni 2019 lantaran pembebasan lahan sudah mencapai 70 persen.
Runway ini juga harus dilengkapi jalan penghubung antara apron dan landasan pacu (taxiway) baru yang bisa selesai Desember 2018.
Setelah runway rampung, ia berharap antrean lepas landas pesawat yang selama ini bisa mencapai 20 hingga 30 menit bisa berkurang. Bahkan, jumlah arus lepas landas dan pendaratan bisa ditingkatkan dari saat ini 81 take off/landing per jam menjadi 120 take off/landing per jam.
"Kalau runway ketiga nanti selesai ya tidak ada antrean. Tapi kalau penumpangnya tambah lagi, ya tambah lagi runway-nya. Ini kan kejar-kejaran dengan pertumbuhan pengguna jasa penerbangan di Indonesia yang tumbuh 9 persen per tahun. Ini harus hati-hati, harus ada antisipasi dan hitung-hitungan," jelasnya.
Di samping itu, tambahan landasan pacu dan terminal ini bisa bikin maskapai untuk membuat rute baru ke Indonesia. Menurutnya, selama ini beberapa maskapai ingin melaksanakan penerbangan langsung ke Asia dan Eropa dari Soekarno-Hatta, tapi masih mengalami kesulitan fasilitas.
"Oleh sebab itu, nanti dengan pertambahan runway yang ketiga akan menambah slot penerbangan dari luar yang ingin masuk ke Indonesia," pungkas Jokowi. (lav/bir)
Jokowi mengatakan pengunjung bandara Soekarno-Hatta bisa mencapai 100 juta per tahun di tahun 2025, atau meningkat pesat 58,73 persen dibanding pengunjung saat ini yaitu 63 juta orang per tahun. Jika tidak segera disiapkan terminal baru, maka Indonesia bisa ketinggalan dalam menggaet pengunjung tersebut.
"Saya sudah perintahkan kepada Menteri Perhubungan dan Direktur Utama AP II untuk menyiapkan terminal yang keempat. Kalau terminal ini tidak juga segera dipersiapkan nanti Indonesia akan kedodoran lagi," jelas Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (21/6).
Lihat juga:Pesta Diskon Lebaran Masih Berlanjut |
Adapun, realisasi pembangunan Terminal 4 masih dalam proses perencanaan yang detail dan diharapkan bisa mulai konstruksi tahun 2020 mendatang. Anggaran yang dibutuhkan demi membangun terminal ini mencapai Rp11 triliun.
"Memang sudah tidak ada kesempatan lagi. Begitu direncanakan, desain langsung dikerjakan. Kurang lebih 2020 akan dimulai dan tadi langsung saya perintahkan juga agar segera disiapkan dan dimulai," imbuh dia.
Pembangunan terminal 4 juga harus dilengkapi dengan penambahan landasan pacu (runway) agar mampu menampung pesawat. Ia berharap runway ini bisa selesai bulan Juni 2019 lantaran pembebasan lahan sudah mencapai 70 persen.
Runway ini juga harus dilengkapi jalan penghubung antara apron dan landasan pacu (taxiway) baru yang bisa selesai Desember 2018.
Setelah runway rampung, ia berharap antrean lepas landas pesawat yang selama ini bisa mencapai 20 hingga 30 menit bisa berkurang. Bahkan, jumlah arus lepas landas dan pendaratan bisa ditingkatkan dari saat ini 81 take off/landing per jam menjadi 120 take off/landing per jam.
"Kalau runway ketiga nanti selesai ya tidak ada antrean. Tapi kalau penumpangnya tambah lagi, ya tambah lagi runway-nya. Ini kan kejar-kejaran dengan pertumbuhan pengguna jasa penerbangan di Indonesia yang tumbuh 9 persen per tahun. Ini harus hati-hati, harus ada antisipasi dan hitung-hitungan," jelasnya.
Di samping itu, tambahan landasan pacu dan terminal ini bisa bikin maskapai untuk membuat rute baru ke Indonesia. Menurutnya, selama ini beberapa maskapai ingin melaksanakan penerbangan langsung ke Asia dan Eropa dari Soekarno-Hatta, tapi masih mengalami kesulitan fasilitas.
"Oleh sebab itu, nanti dengan pertambahan runway yang ketiga akan menambah slot penerbangan dari luar yang ingin masuk ke Indonesia," pungkas Jokowi. (lav/bir)
ARTIKEL TERKAIT

Jokowi Sebut Pencabutan Larangan Terbang Eropa Hadiah Lebaran
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Kembangkan Skytrain Bandara, AP II Tambah Tiga Unit Kereta
Ekonomi 1 tahun yang lalu
9 Kabupaten di Jabar Kembangkan Digitalisasi Pertanian
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Petani Dijanjikan Untung 80 Persen Jika Berkongsi dengan BUMN
Ekonomi 1 tahun yang lalu
FOTO : Mengintip Bandara Kertajati, Terbesar Kedua RI
Ekonomi 1 tahun yang lalu
VIDEO: Pesawat Kepresidenan Mendarat di Bandara Kertajati
Ekonomi 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Novel Sindir Polri yang Sudah Jokowi Beri Waktu 4 Kali
Nasional • 09 December 2019 00:20
Ketua Projo Ingin Jadi Wamenhan Ketimbang Wamendes
Nasional • 08 December 2019 00:27
Jokowi soal Membangun Papua: Siapa Suruh Makan Infrastruktur?
Nasional • 07 December 2019 17:50
Gema Projo Kawal Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di Kemayoran
Nasional • 07 December 2019 14:47
TERPOPULER

Pabrik Petrokimia Baru di Cilegon Disebut Hemat Devisa Rp8 T
Ekonomi • 1 jam yang lalu
Operasi Tol Layang Cikampek Mundur Jadi 20 Desember 2019
Ekonomi 11 jam yang lalu
Eks Menkeu Chatib Basri Jadi Wakil Komut Bank Mandiri
Ekonomi 10 jam yang lalu