Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah diimplementasikan di
Danau Toba,
Sumatra Utara, Upaya perbaikan sarana, prasarana, dan operasional keselamatan pada pelayaran juga bakal diterapkan di angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) di seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menyatakan usai membenahi Danau Toba, pemerintah akan memprioritaskan perbaikan ASDP di kawasan pariwisata.
"Permintaan Pak Menteri (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan), Danau Toba ini sebagai kasus untuk kami jadikan proyek perdana. Kalau sudah berjalan dan ada peningkatan akan dikembangkan ke Palembang (Sumatra Selatan), Kalimantan, sungai, danau akan kami sentuh," papar Budi usai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kamis (28/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengungkapkan tim ad hoc untuk mengatasi permasalahan pelayaran di Danau Toba, Sumatra Utara masih bekerja. Pembentukan tim ad hoc ini sebelumnya dipicu oleh tragedi kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba beberapa waktu lalu.
"Dalam tim ad hoc ini Pak Menhub (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi) memberikan tanggung jawab kepada saya minimal selama satu bulan ada peningkatan yang cukup baik pada kualitas keselamatan yang ada di Danau Toba," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Budi, pemerintah telah membagikan 500 jaket pengaman dan pelampung. Hingga akhir bulan, pemerintah akan membagikan sebanyak 5.000 jaket pengaman dan pelampung.
"Masalah pelatihan bagi operasi dan bagi otoritas petugas juga akan dilakukan," ujarnya.
Sebagai informasi, Tim SAR gabungan sebelumnya menetapkan jumlah penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam pada 18 Juni 2018 lalu sebanyak 188 orang.
Dari jumlah penumpang tersebut, 164 orang di antaranya dinyatakan belum ditemukan, 21 orang selamat, dan tiga orang tewas.
(lav/bir)