Jakarta, CNN Indonesia --
Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menurunkan jumlah saham dalam satu lot menjadi hanya 20-50 saham. Hal itu dilakukan untuk menaikkan likuiditas pasar saham di dalam negeri.
Menurut Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono Widito Widodo, saat ini satu lot saham berisikan 100 saham. Lot bisa disebut sebagai satuan perdagangan saham atau jumlah minimal pembelian saham.
Artinya, jika perubahan satuan lot saham benar-benar diubah, maka akan mengurangi jumlah biaya yang dikeluarkan pelaku pasar dalam membeli satu lot saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kan 100 saham, dulu satu lot isinya 500 saham, nanti bisa 50 saham atau 20 saham. Kami kaji dulu," ucap Laksono, Jumat (29/6).
Dengan penurunan satuan lot saham, maka bukan tidak mungkin jumlah pelaku pasar ritel semakin bertambah, khususnya bagi mereka yang memiliki modal kecil.
"Jadi, harga saham lebih terjangkau, buat orang dengan modal kecil bisa mainin saham," terang Laksono.
Aturan jumlah satuan lot saham sebenarnya tak pernah diubah sejak 2013 lalu, karena aturan tersebut mengacu pada Kep-00071/BEI/11-2013. Beleid tercantum dalam bentuk keputusan BEI dan mulai diberlakukan sejak 8 November 2013.
Menurut Laksono, pengkajian perubahan jumlah satuan lot saham baru akan dilakukan pada tahun depan, karena pihaknya akan fokus merealisasikan sistem penyelesaian transaksi jual dan beli saham di pasar modal menjadi dua hari (T+2) dari saat ini tiga hari (T+3).
"Tahun ini yang utama itu T+2 dulu," imbuh dia.
Pihak
Self Regulatory Organization (SRO) pasar modal yang terdiri dari BEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengumumkan akan memulai transaksi jual dan beli saham menjadi dua hari pada 26 November 2018.
(bir)