Buruh Desak Pemerintah Selamatkan Pegulung Rokok Kretek

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jul 2018 12:52 WIB
Federasi Serikat Pekerja Rokok meminta pemerintah melindungi pegulung Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang diberhentikan bekerja karena pabriknya ditutup.
Ilustrasi buruh rokok. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho).
Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman (FSP RTMM) meminta pemerintah untuk mencari solusi melindungi kesejahteraan pegulung Sigaret Kretek Tangan (SKT). Diketahui, para pegulung SKT dipecat menyusul penutupan pabrik beberapa tahun terakhir.

Ketua FSP RTMM Sudarto mengatakan hingga kini belum tersedia lapangan kerja pengganti untuk para pegulung SKT. Periode 2006-2016, sedikitnya 3.100 pabrik SKT tutup yang berakibat pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 32.000 orang. Nah, sebagian besar di antaranya adalah pegulung SKT.

"Pendidikan dan keterampilan mereka terbatas. Mereka tidak bisa begitu saja pindah kerja sektor lain atau bersaing dengan pencari kerja di sektor lain. Karenanya, negara perlu hadir untuk mereka," ujarnya, seperti dilansir Antara, Rabu (4/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia khawatir jumlah pekerja yang diberhentikan lebih banyak lagi ke depan, mengingat beberapa pelaku usaha dan pabrik tidak tergabung di asosiasi. Sehingga, mereka tak terpantau.

Makanya, menurut Sudarto pemerintah harus jeli melihat akar masalah berkurangnya pabrik SKT. Apalagi, sejumlah kebijakan pemerintah mendorong penurunan konsumsi rokok, khususnya SKT.

"Pemerintah seharusnya mempertimbangkan juga nasib pekerja SKT. Pemerintah harus mencari solusi, mereka juga warga negara Indonesia dan pemerintah harus hadir untuk mereka," tandasnya.

(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER