Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Angkasa Pura II (AP II) memastikan jumlah kerugian yang dialami
Bandara Banyuwangi akibat aktivitas penutupan penerbangan dari dan ke bandara tersebut pada Rabu (4/7) sangat kecil.
Penutupan penerbangan dari dan ke Bandara Banyuwangi kemarin disebabkan dampak dari erupsi dan aktivitas Gunung Agung, Karangasem, Bali.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan kecilnya kerugian yang diterima Bandara Banyuwangi karena aktivitas penutupan terjadi kurang dari 24 jam dan jumlah penerbangan dari dan ke bandara tersebut masih sedikit per harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang ke Banyuwangi tujuh penerbangan, yang pergi tujuh penerbangan. Total 14 penerbangan, beda sekali dengan Soekarno Hatta," ungkap Awaluddin, Rabu (4/7).
Angka itu merupakan jumlah rata-rata penerbangan dari dan ke Bandara Banyuwangi per hari. Dengan begitu, total penumpang bisa dikatakan mencapai 1.200 per hari.
"Kalau kasus kemarin yang gagal berangkat 1.000 orang, 200 orang berhasil berangkat karena pesawat sore bisa," terang Awaluddin.
Menurutnya, pihak bandara tak bisa mendapatkan ongkos (fee) parkir dan mendarat dari maskapai jika aktivitas penerbangan ditutup. Keduanya merupakan salah satu contoh kerugian yang diterima Bandara Banyuwangi.
"Jumlah kecil, penutupan kurang dari 24 jam, lalu bandara ini (Banyuwangi) kecil jadi artinya tidak material," tegas Awaluddin.
Seperti diketahui, maskapai Citilink Indonesia dan Wings Air membatalkan penerbangan dari dan ke Bandara Banyuwangi dengan keputusan penutupan bandara tersebut kemarin. Bandara Banyuwangi ditutup mulai 03.40 WIB-18.00 WIB.
(lav)