Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Batang Wihaji mengklaim Presiden
Joko Widodo menyetujui usulan yang diajukannya terkait konsep
Transit Oriented Development (
TOD) untuk mengimbangi dampak merugikan dari pembangunan jalan tol, sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Saat pertemuan saya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta belum lama ini, konsep TOD mendapat angin segar disetujui oleh presiden," kata Bupati Batang Wihaji seperti dikutip
Antara, Senin (9/7).
Pada arus mudik dan balik Lebaran 2018, para penggerak pelaku ekonomi kreatif dan kuliner mengalami penurunan omzet hingga sekitar 60 persen. Rerata dagangan yang dijual oleh pedagang di jalur pantura tidak laku karena pengendara beralih ke jalan tol yang baru dibangun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka itu saya mengusulkan ada penambahan exit tol dan
rest area yang connecting dengan objek wisata dengan menggunakan konsep TOD. Konsep itu bertujuan untuk menyelamatkan pelaku UMKM," katanya.
Dia meminta PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk menambah dua jalur keluar tol, yaitu di Desa Paskaran sebagai jalur wisata menuju objek wisata Bandar dan Dieng dan area peristirahatan (rest area) di Desa Plelen.
"Kami sudah berkoordinasi dengan PT Perkebunan Nusantara yang siap memberikan tanah yang dibutuhkan untuk rest area," katanya.
Pekan lalu, Bupati Batang Wihaji mewakili Provinsi Jawa Tengah diundang oleh presiden bersama 18 kepala daerah lain untuk berbincang-bincang terkait dengan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Presiden Jokowi, kata dia, situasi ekonomi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian dan sulit dikalkulasi dengan kondisi perekonomian Indonesia.
"Oleh karena itu, pada perbincangan tersebut kami mengusulkan konsep TOD karena hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah terhadap dampak pembangunan jalan tol," katanya.
(antara/bir)