Pekan Depan, Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Perang Dagang AS

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jul 2018 17:04 WIB
Presiden Joko Widodo bakal mengumpulkan para pembantunya pada awal pekan depan guna mempersiapkan Indonesia menghadapi genderang perang dagang yang ditabuh AS.
Presiden Joko Widodo bakal mengumpulkan para pembantunya pada awal pekan depan guna mempersiapkan Indonesia menghadapi genderang perang yang ditabuh AS. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyatakan akan mengumpulkan para pembantunya guna membahas  perang dagang yang dikobarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Saya kira nanti Senin bicara khusus mengenai hal itu," kata Jokowi di JCC, Jumat (6/7).

Pembahasan akan dilakukan Jokowi bersama bersama para menterinya guna mempersiapkan diri terhadap dampak yang mungkin timbul akibat rencana AS mengkaji tarif bagi 3.500 produk bebas bea masuk (Generalized System of Preference/GSP) yang dihasilkan negara berkembang, termasuk Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kajian tersebut dapat berujung pada evaluasi tarif dan mengubah atau menghentikan ketentuan GSP, termasuk pada produk Indonesia.

Hal tersebut dilakukan AS sebagai bentuk proteksionisme terhadap pasar negaranya yang mengalami defisit neraca dagang. Perang dagang telah diterapkan kepada China sekitar USD500 miliar untuk produk baja dan aluminium.

Perang dagang ini dapat berujung pada evaluasi tarif bahkan mengubah atau menghentikan ketentuan GSP bagi produk Indonesia.


Sebelumnya, Ketua Bidang Hubungan Internasional dan Investasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani berpendapat iklim usaha Indonesia akan terganggu bila ketentuan GSP diubah karena dapat menimbulkan persaingan yang kian sulit bagi produk Indonesia.

Penurunan volume ekspor Indonesia ke AS juga bisa terjadi sehingga berpotensi menurunkan surplus dagang dengan AS dan membuat defisit perdagangan Indoensia secara keseluruhan kian bengkak. (agi/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER