Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan meminta PT Pertamina (Persero) menurunkan harga avtur hingga 10 persen. Hal ini dilakukan lantaran harga avtur Pertamina saat ini lebih mahal 20 persen dibanding negara lain.
Kondisi ini membuat maskapai penerbangan dalam negeri kurang efesien, mengingat Pertamina saat ini menjadi pemasok avtur di seluruh bandara Indonesia.
"Beda 10 persen dari luar negeri masih oke, makanya kami hanya minta harganya ditekan jadi beda 10 persen," katanya seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/7).
Budi mengatakan minggu depan akan menugaskan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso untuk berbicara langsung dengan Pertamina agar harga avtur bisa diturunkan.Kenaikan harga bahan bakar pesawat avtur membuat Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Inaca) mengajukan permintaan penyesuaian tarif batas bawah 40 persen dari tarif batas atas kepada Kementerian Perhubungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Inaca Pahala N Mansury mengatakan baik dari Inaca maupun Maskapai Garuda Indonesia telah mengajukan penyesuaian tarif batas tersebut sejak pertengahan 2017.
"Sekarang tarif batas bawah 30 persen dari tarif batas atas, kami berharap dilakukan penyesuaian kembali lagi seperti sebelumnya 40 persen dari tarif batas atas," ujarnya.
Pahala menjelaskan 90 persen pengeluaran dilakukan dalam mata uang dolar AS. Dari 90 persen tersebut, 30 persen di antaranya dibelanjakan untuk biaya pembelian avtur."Pengeluaran kami hampir semua dalam dolar, sementara pendapatan dalam rupiah, jadi tidak berimbang. Tahun lalu harga avtur lebih rendah 29 persen, sekarang lebih mahal 12 persen," ucapnya.
(antara)