Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Garuda Indonesia Tbk mengklaim tak ada penambahan biaya operasional yang dikeluarkan untuk mengangkut penumpang haji dari
Bandara Kertajati di Jawa Barat menuju Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengungkapkan seluruh biaya tambahan untuk mengangkut penumpang haji itu akan ditanggung oleh pemerintah setempat.
"Memang ada penambahan biaya, tapi ditanggung oleh Pemda," ucap Helmi melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini, menurut dia, sesuai dengan permintaan perusahaan sebelumnya agar pemerintah membantu biaya penerbangan haji dari Bandara Kertajati.
Secara terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan pihaknya menyediakan tiga pesawat yang akan membawa penumpang dari Bandara Kertajati ke Tangerang.
"Garuda Indonesia rencananya akan terbang dari Bandara Kertajati sebagai embarkasi antara. Jadi, kami akan mengangkut penumpang yang nantinya akan diterbangkan dari Jakarta menuju tanah suci," papar Pahala.
Ia menjelaskan Bandara Kertajati belum menjadi embarkasi haji utama lantaran landasan pacu yang dimiliki belum mumpuni bagi pesawat berbadan besar yang digunakan untuk melayani penerbangan ke Arab Saudi. Adapun jumlah embarkasi haji utama tahun ini masih sama seperti tahun lalu, yakni Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, Lombok, dan Banjarmasin.
"Jemaah haji yang berasal dari Jawa Barat hanya sebagian ya, tidak semua diangkut dari Bandara Kertajati menuju Jakarta," terang Pahala.
Sama halnya dengan Helmi, Pahala juga mengklaim tak ada penambahan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akibat mengangkut sebagian jemaah haji dari Bandara Kertajati. Perusahaan, justru memperoleh pendapatan tambahan dari penerbangan tersebut.
"Tidak akan ada (penambahan biaya) karena ada pendapatan tambahan dari sana," jelas Pahala.
Rencananya, maskapai pelat merah ini akan mengangkut sebanyak 107.959 jemaah pada tahun ini. Jumlah tersebut sama dengan tahun lalu.
"Tidak ada penambahan pendapatan dari penerbangan haji, karena jumlahnya (jemaah) sama saja seperti tahun lalu," ujar Pahala.
Penerbangan haji tahun ini akan dibagi dalam dua kloter. Kloter pertama dimulai pada 17-29 Juli mendatang untuk tujuan Madinah dan kloter kedua akan diberangkatkan menuju Jeddah pada 30 Juli-15 Agustus.
"Untuk pesawat tahun ini ada 14 pesawat berbadan lebar untuk operasional penerbangan haji tahun ini. Itu 10 pesawat milik Garuda Indonesia," jelas Pahala.
(agi/agt)