Penggunaan AC Jadi Pendongkrak Permintaan Listrik pada 2050

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 16 Jul 2018 15:48 WIB
Penggunaan pendingin ruangan (AC) diperkirakan bakal menjadi pemicu utama terdongkraknya permintaan listrik pada 2030.
Ilustrasi mesin pendingin udara. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) menyebut penggunaan pendingin ruangan (air conditioner/AC) bakal menjadi pemicu utama terdongkraknya permintaan listrik dunia pada 2050.

Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengungkapkan, pada 2050, penggunaan listrik untuk mesin pendingin akan berkontribusi sekitar 35 persen terhadap pertumbuhan permintaan listrik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

"Saya menyebut pendingin udara merupakan titik buta dalam perdebatan energi global. Kenapa titik buta? Karena orang tidak banyak membicarakan tentang AC," ujar Birol dalam paparannya di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (16/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Di Indonesia, lanjut Fatih, pengguna pendingin udara sebenarnya masih sedikit. Hanya sekitar 10 persen rumah tangga memiliki pendingin udara

Jumlah itu masih di bawah Thailand di mana porsi rumah tangga yang memiliki pendingin udara sebanyak 30 persen, serta Amerika Serikat, dan Jepang yang 90 persen rumah tangganya telah memiliki pendingin udara.

Karenanya, lanjut Birol, efisiensi dari penggunaan mesin pendingin menjadi sangat penting. Tak hanya itu, produsen juga harus memproduksi AC dengan standar teknologi hemat energi.


"Menghemat listrik itu lebih mudah dibandingkan menciptakan listrik," ujarnya.

Berdasarkan data IEA, selain AC, permintaan listrik global juga dipicu oleh aktivitas industri (26 persen), lampu dan peralatan (21 persen), bangunan (11 persen), dan penggunaan lain-lain (7 persen).

Sebagai informasi, IEA merupakan organisasi antar-pemerintah dan penasihat energi untuk pemimpin negara anggota G7 dan G20. Hari ini, Birol mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan membahas perkembangan energi global. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER