Jakarta, CNN Indonesia -- Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/
IMF) memutuskan untuk mempertahankan proyeksi
pertumbuhan ekonomi global untuk 2018 dan 2019.
Dalam laporan yang mereka rilis Senin (16/7) kemarin, lembaga tersebut masih memproyeksikan bahwa ekonomi dunia 2018 dan 2019 akan tumbuh 3,9 persen atau sama dengan yang mereka perkirakan April lalu.
Walaupun demikian, IMF memperingatkan bahwa ekonomi 2018 dan 2019 akan mendapatkan tantangan besar. Pergolakan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China akan menekan pertumbuhan ekonomi jangka menengah dan panjang. Selain itu, perang dagang akan menjatuhkan kepercayaan bisnis di sejumlah wilayah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah tersebut bisa membuat
output global bisa menjadi sekitar 0,5 persen di bawah proyeksi saat ini, hingga 2020 mendatang," kata Kepala Ekonomi IMF Maurice Obstfeld seperti dikutip dari Antara, Selasa (17/7).
Atas tantangan besar itulah IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global dalam dua tahun ini akan menghadapi masalah. Keseimbangan pertumbuhan ekonomi akan terganggu.
Untuk ekonomi negara maju, ekonomi 2018 kemungkinan hanya akan tumbuh 2,4 persen atau lebih rendah dari proyeksi IMF April lalu. Sementara untuk 2019, ekonomi negara maju akan melemah ke kisaran 2,2 persen.
Sementara itu untuk negara berkembang, IMF memproyeksikan bahwa ekonomi justru akan menguat menjadi 4,9 persen pada 2018 dan 5,1 persen pada 2019 nanti.
(antara/agi)