Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (18/7), dipicu volalititas pasar di tengah penantian pelaku pasar terhadap rilis laporan keuangan emiten semester I 2018.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengungkapkan kondisi ini juga menggambarkan sikap antisipasi pelaku pasar terhadap realisasi kinerja keuangan emiten semester I 2018 yang akan terbit pekan ini hingga pekan depan.
Seperti diketahui, hari ini PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (
BBTN) akan merilis laporan keuangan paruh pertama kepada media massa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Volatilitas di pasar saham meningkat dalam periode laporan keuangan ini," terang Dennies dalam risetnya.
Menurut Dennies, IHSG sepanjang hari ini akan bergerak dalam rentang support 5.818-5.840 dan resistance 5.883-5.906.
Di sisi lain, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan esok terkait penentuan tingkat suku bunga acuan juga menambah gejolak di pasar saham.
"Pasar akan bergerak cukup dinamis," kata William melalui risetnya.
Terlebih, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga belum stabil hingga saat ini meski suku bunga acuan sudah dinaikkan hingga 100 basis poin sepanjang tahun ini.
"Gejolak terhadap nilai tukar rupiah masih akan memberikan warna terhadap pola gerak pasar saat ini hingga beberapa waktu mendatang," papar William.
Kendati demikian, ia menilai pasar saham masih menguntungkan untuk jangka panjang. Dengan demikian, pelaku pasar bisa terus melakukan akumulasi beli saat IHSG terkoreksi.
William memprediksi IHSG berpeluang kembali ke area 5.900 atau tepatnya di angka 5.988 sebagai level resistance nya. Sementara, untuk level supportnya sendiri di level 5.721.
Pada perdagangan kemarin IHSG terkoreksi ke level 5.861. Hal itu sejalan dengan sikap pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi jual sehingga mereka tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp417,86 miliar.
(agi)