Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Rini Soemarno mengundang
investor asal Amerika Serikat (AS) untuk menanamkan investasinya pada tujuh sektor yang tengah didorong pembangunannya oleh pemerintah.
Ketujuh sektor tersebut, yakni sektor energi terbarukan, pertambangan mineral, infrastruktur, transportasi darat, transportasi laut dan udara, industri manufaktur dan pariwisata. Adapun proyek yang ditawarkan, antara lain proyek energi panas bumi (geothermal) dan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Walini di Jawa Barat.
Rini menjelaskan bahwa pemerintah saat ini tengah mengembangkan potensi besar energi terbarukan dari energi panas bumi geothermal, solar panel (tenaga surya) dan pembangkit listrik bertenaga angin. Presiden menargetkan sedikitnya 23 persen bauran energi nasional akan berasal dari sumber terbarukan pada 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BUMN energi pun saat ini tengah fokus mengembangkan proyek geothermal senilai USD 19,3 miliar.
Selain itu, Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar kelima di dunia dengan memiliki cadangan batubara sekitar 26 miliar ton (per 2017). Pemerintah juga saat ini tengah serius mewujudkan hilirisasi hasil tambang Indonesia. Maka dari itu, dibutuhkan investasi besar untuk pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).
"Sektor energi Indonesia adalah pasar yang sangat strategis," ujar Rini di Washington DC, seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (25/7)
Rini juga menawarkan peluang investasi di sektor infrastruktur, khususnya pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Walini, Jawa Barat. KEK Walini yang terletak di antara Jakarta dan Bandung ini akan fokus pada hiburan, pendidikan dan penelitian farmasi.
Sedikitnya, nilai investasi yang ditawarkan pada proyek ini mencapai USD 3,6 miliar.
Selain itu, ia juga menawarkan peluang investasi di berbagai konsesi Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta sebagai penghubung hub konektivitas berbagai area di kota melalui transportasi multimode.
"Sektor manufaktur Indonesia pun tak kalah menarik, ditopang dengan 128 juta tenaga kerja lokal," terang dia.
(agi)