Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah ditutup di posisi Rp14.437 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot hari ini, Kamis (26/7). Posisi tersebut menguat 38 poin atau 0,26 persen dari akhir penutupan kemarin Rp14.475 per dolar AS.
Di kawasan Asia, seluruh mata uang kompak menguat bersama rupiah. Mulai dari dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, peso Filipina 0,01 persen, dolar Singapura 0,01 persen, ringgit Malaysia 0,13 persen, baht Thailand 0,13 persen, yen Jepang 0,16 persen, dan won Korea Selatan 0,64 persen.
Begitu pula dengan mata uang negara maju, euro Eropa menguat 0,05 persen, dolar Kanada 0,08 persen, franc Swiss 0,09 persen, dan poundsterling Inggris 0,11 persen. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,02 persen dari dolar AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza Priyambada, Analis Senior CSA Research Institute memperkirakan penguatan rupiah mampu bertahan hingga penutupan hari ini karena masih ada pengaruh dari pelemahan dolar AS di tingkat eksternal.
Di sisi lain, sentimen internal mulai berhasil mempengaruhi pasar, yaitu datang dari pernyataan pemerintah yang akan mengurangi impor dan meningkatkan ekspor guna menyeimbangkan neraca perdagangan.
Dari sisi impor, pemerintahan Presiden Joko Widodo akan menunda pembangunan proyek infrastruktur besar guna menekan impor. Sedangkan ekspor, pemerintah akan memanfaatkan momentum pelemahan rupiah untuk mendorong ekspor sebesar-besarnya.
"Mulai diresponnya sejumlah berita positif di dalam negeri, terutama langkah pemerintah yang akan menyiapkan sejumlah strategi dan kebijakan menyiasati dampak perang dagang dan pelemahan rupiah, diharapkan dapat membuat laju rupiah bertahan di teritori positif," katanya.
(lav)