Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah dibuka di posisi Rp14.485 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot hari ini, Jumat (27/7). Posisi ini menguat 22 poin atau 0,15 persen dari akhir penutupan kemarin Rp14.463 per dolar AS.
Sejalan dengan rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga melemah di hadapan dolar AS. Mulai dari won Korea Selatan minus 0,38 persen, ringgit Malaysia minus 0,28 persen, baht Thailand minus 0,24 persen, dan dolar Singapura minus 0,08 persen. Hanya yen Jepang yang menguat 0,09 persen dari dolar AS, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.
Begitu pula dengan mata uang di negara maju, beberapa diantaranya melemah, seperti poundsterling Inggris minus 0,05 persen, dolar Australia minus 0,03 persen, dan euro Eropa minus 0,01 persen. Namun, rubel Rusia menguat 0,04 persen, sedangkan franc Swiss dan dolar Kanada stagnan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati melemah, Reza Priyambada, Analis Senior CSA Research Institute memperkirakan rupiah masih bisa menguat pada akhir penutupan hari ini sejalan dengan masih terasanya sentimen positif dari internal dan eksternal.
Dari internal, katanya, berasal dari pernyataan pemerintah yang akan mengantisipasi dampak perang dagang AS-China dan memperbaiki neraca perdagangan.
"Penilaian Bank Indonesia terhadap inflasi yang akan bertahan di level 3 persen, juga cukup membantu rupiah bertahan positif," katanya.
Sedangkan dari eksternal, datang dari pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dengan pembahasan mengenai kelanjutan perang dagang kedua negara.
"Ini membuat terapresiasinya euro Eropa terhadap dolar AS, sehingga membuat dolar AS terlihat bergerak turun dan memberikan peluang rupiah untuk dapat kembali melanjutkan kenaikannya," pungkasnya.
(lav)