Jakarta, CNN Indonesia -- Progres pembangunan
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II saat ini telah mencapai 40 persen dan ditargetkan rampung pada 2019 mendatang.
"Progres pekerjaan sampai saat ini adalah 40 persen. Kami targetkan akan selesai pada Maret 2019," kata Project Manager Japek II Fatkhur Rozaq seperti dikutip dari
Antara, Jumat (27/7).
Fatkhur memaparkan bahwa proyek jalan tol layang dengan panjang 38 kilometer ini menggunakan sistem Sosrobahu, teknik konstruksi asli ciptaan anak negeri, yang digunakan dalam memutar pierhead (leher tiang penahan) agar tidak mengganggu arus lalu lintas di bawahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Operasi II
PT Waskita Karya N. Wirya Adnyana beberapa waktu lalu menjelaskan, metode Sosrobahu berguna untuk mengatasi proses pembangunan jalan tol di atas jalanan yang sudah ramai, serta keterbatasan dan mahalnya biaya pembebasan lahan. teknik serupa juga kemudian diaplikasikan dan digunakan di beberapa negara lainnya.
Dalam proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau tol layang Jakarta-Cikampek II itu bakal digunakan lebih dari 200 pierhead yang ditanam di tengah-tengah jalan tol tersebut.
Proyek tersebut merupakan bentuk kerja sama operasi (KSO) antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk yang menandatangani kontrak dengan PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC), selaku anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated diperoleh Waskita Karya bersama Acset Indonusa pada 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp13,53 triliun, serta ditargetkan selesai dan sudah beroperasi pada tahun 2019 mendatang.
(antara)