Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (
PUPR) memastikan mayoritas infrastruktur di Nusa Tenggara Barat (NTB) tak mengalami kerusakan usai diguncang
gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter yang terpusat di barat laut Lombok Timur pada pagi kemarin, Minggu (29/7).
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan hasil pemeriksaan yang dilakukan para Kepala Balai Wilayah menyatakan bahwa kondisi seluruh bendungan aman dan tak mengalami kerusakan sedikit pun, termasuk Bendungan Tanju yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo (
Jokowi) pada hari ini, Senin (30/7).
"Aturan dari Komisi Keamanan Bendungan, bendungan yang terletak radius 125 kilometer (dari pusat bencana) harus diperiksa khusus, tapi titik epicentrumnya lebih dari itu dan secarq visual masih aman," ucap Hari kepada CNNIndonesia.com usai meninjau Bendungan Tanju di Kabupaten Dompu, NTB, Minggu malam (29/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Asdin Julaidy menambahkan pemeriksaan juga dilakukan pada 4 bendungan yang sudah efektif digunakan masyarakat, yaitu Bendungan Batu Jai, Bendungan Pengga, Bendungan Pandanduri, dan Bendungan Suwangi di Pulau Lombok.
Lalu, kondisi 5 bendungan di Pulau Sumbawa juga dinyatakan aman, yaitu Bendungan Batu Bulan, Bendungan Mamak, Bendungan Tiu Kulit, Bendungan Gapit, Bendungan Pelaparado, dan Bendungan Sumi. Begitu pula dengan 2 bendungan yang tengah dibangun, yakni Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Mila.
"Jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier dilaporkan dalam kondisi operasional," katanya.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Mataram Budiamin menyatakan bahwa infrastruktur berupa jalan tol juga dalam kondisi baik dan tidak terputus usai diguncang gempa bumi. Ia menyebut hanya Jembatan Kokok Koangan di Jalan Pamenang-Bayan KM 70+700 meter di Kabupaten Lombok Utara yang opritnya turun 5 sentimeter (cm).
"Tapi struktur jembatan secara keseluruhan dilaporkan masih aman dan layak dilalui kendaraan roda empat," terangnya.
Begitu pula dengan infrastruktur perumahan yang tengah dibangun pemerintah, yaitu sebanyak 8 Rumah Susun (Rusun) juga dinyatakan aman dari kerusakan. Rusun tersebut ada 2 unit di Kabupaten Lombok Timur dan 6 lainnya di Pulau Sumbawa. Selain itu, 6 Rusun Khusus yang ada di kedua pulau juga aman.
Meski begitu, memang kerusakan di sektor perumahan tetap ada, yaitu rumah-rumah pribadi penduduk. Kondisi terparah terjadi di utara Lombok Timur, yaitu Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun, serta di Lombok Utara, seperti Kecamatan Bayan, Kecamatan Gangga, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Pemenang, dan Kecamatan Kayangan. Total data sementara diproyeksi sebanyak 360 rumah rusak ringan dan 398 rumah rusak berat.
(agi)