Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah bergerak melemah pada perdagangan pagi ini, kendati dibuka stagnan di level Rp14.415 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin.
Hingga pukul 09.45 WIB, rupiah diperdagangkan di level Rp14.420 per dolar AS.
Bersama dengan rupiah, pelemahan juga terjadi pada yen Jepang yang melemah 0,04 persen, baht Thailand melemah 0,14 persen, ringgit Malaysia melemah 0,07 persen, dolar Singapura melemah 0,05 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara penguatan terjadi pada mata uang won Korea Selatan sebesar 0,13 persen, Pheso Fipina 0,02 persen, dan dolar Hong Kong 0,04 persen.
Dikutip dari Reuters, dolar AS diperdagangkan melemah dibanding sejumlah mata utang utama. Penguatan terjadi pada rubel Rusia sebesar 0,09 persen, dolar Kanada 0,03 persen, poundsterling Inggris 0,1 persen. Hanya euro dan dolar Australia yang melemah masing-masing 0,01 persen dan 0,04 persen.
Data ekonomi AS yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi terkuat secara kuartalan menghapus kekhawatiran terhadap perang dagang.
Sementara itu, Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menilai rupiah masih berpotensi menguat seiring sentimen-sentimen positif yang muncul di dalam negeri. Sentimen tersebut berupa laporan kinerja emiten yang positif dan inflasi yang terkendali meski sedikit meningkat di Juli.
"Kinerja keuangan yang bagus terutama di emiten konsumer, yang sempat terhimpit daya beli memberikan sentimen positif. Kemudian ada sentimen inflasi yang meski naik, masih terkendali," ujar Bhima, Selasa (31/7).
Selain sentimen dalam negeri, isu perang dagang dan rilis data ekonomi AS yang sudah diekspektasi investor juga akan mendorong penguatan rupiah.
(agi)