BI Rilis InDONIA, Acuan Baru Suku Bunga Pasar Uang Antarbank

Agustiyanti | CNN Indonesia
Rabu, 01 Agu 2018 16:26 WIB
InDONIA merupakan suku bunga acuan yang dibentuk berdasarkan transaksi rill pasar uang antarbank (PUAB) tenor satu hari.
Ilustrasi transaksi uang. (REUTERS/Garry Lotulung)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) bakal mengeluarkan suku bunga acuan Pasar Uang Antarbank (PUAB) jangka waktu (tenor) satu hari (overnight) tanpa jaminan. Suku bunga PUAB yang dinamakan InDONIA ini bakal mulai dipublikasikan pada malam ini.

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Yoga Affandi menjelaskan, InDONIA merupakan suku bunga acuan yang dibentuk berdasarkan transaksi rill PUAB tenor satu hari. Melalui InDONIA, BI berharap transmisi atau implementasi kebijakan suku bunga acuan BI bakal cepat terefleksi pada suku bunga perbankan.

"Sekarang ini walaupun BI menaikkan atau menurunkan bunga acuan, JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate) tenor overnight tidak bergerak. Transmisi kebijakan jadi terhambat," ujar Yoga di Jakarta, Selasa (1/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transmisi kebijakan yang lambat tercermin dari lambatnya penurunan suku bunga kredit atas penurunan bunga acuan Bank Indonesia (BI 7 Days Reverse Repo Rate/BI 7DRRR).


JIBOR sebelumnya menjadi satu-satunya suku bunga acuan PUAB yang terbagi ke dalam tenor satu hari, satu minggu, satu bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. JIBOR dibentuk berdasarkan bunga yang dikuotasi atau disampaikan 24 bank tertentu.

Suku bunga acuan PUAB sendiri diperlukan perbankan dalam melakukan pinjam meminjam antarbank. Hal ini terjadi lantaran ada bank yang di satu sisi memiliki kelebihan dana, dan disisi lain kekurangan dana.

Pada Juni 2018, rata-rata harian PUAB mencapai Rp40 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp19 triliun ditransaksikan pada PUAB overnight.

Suku bunga PUAB pada akhirnya akan turut mempengaruhi suku bunga dana dan kredit dari perbankan.


Dengan adanya InDONIA, BI rencananya akan menghapus JIBOR tenor overnight. Namun, hal itu baru akan dilakukan pada 2 Januari 2019 mendatang.

"Jadi nanti ada masa transisi, di mana ada InDONIA dan tetap ada JIBOR overnight," jelas dia.

Bunga acuan pasar uang baru ini juga diharapkan akan mendorong kredibilitas JISDOR pada tenor lainnya. Dengan semakin kredibelnya JISDOR, BI pun berharap bank akan menggunakan JISDOR sebagai referensi dalam menetapkan bunga kredit.

"Kami harapkan dengan JISDOR yang semakin kredibel, bank akan menggunakannya sebagai referensi dalam menetapkan bunga kredit. Misalnya, sekian peresen ditambah JISDOR," terang dia. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER