Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah ditutup di posisi Rp14.440 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir penutupan pasar spot hari ini, Rabu (1/8). Posisi ini melemah 26 poin atau 0,18 persen dari penutupan kemarin.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menunjukkan rupiah juga melemah di posisi Rp14.442 per dolar AS dibanding level kemarin Rp14.413.
Bersama rupiah, beberapa mata uang negara di kawasan Asia juga melemah, seperti ringgit Malaysia sebesar 0,03 persen, won Korea Selatan 0,19 persen, yen Jepang 0,11 persen, sementara dolar Hong Kong stagnan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, sejumlah mata uang tercatat menguat, di antaranya baht Thailand 0,23 persen, Reminbi China 0,27 persen, Rupee India 0,06 persen, peso Filipina 0,15 persen, dolar Singapura 0,01 persen.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai pelemahan rupiah hanya bersifat sementara, seiring kenaikan yang terjadi dalam beberapa hari sebelumnya.
"Rilis inflasi beberapa data makro ekonomi lainnya dapat memberi sentimen positif, sehingga rupiah dapat tertahan pelemahannya dan menemukan kembali momentum kenaikannya," ungkapnya dalam hasil riset tertulis, Rabu (1/8).
Sebelumnya, rupiah melemah tipis seiring laju dolar AS yang berbalik menguat. Adanya rilis Bank of Japan yang masih mempertahankan kebijakan suku bunga rendahnya membuat yen Jepang melemah, sementara dolar AS memanfaatkan kondisi tersebut untuk berbalik terapresiasi.
Dari dalam negeri, penilaian dan langkah koordinasi dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) turut memberikan sentimen positif pada rupiah.
KKSK menyimpulkan, stabilitas sistem keuangan kuartal II 2018 tetap terjaga di tengah meningkatnya tekanan global. Untuk mengantisipasi ketidakpastian perekonomian global tersebut, KSSK telah melakukan asesmen dan mitigasi terhadap berbagai potensi risiko yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan.
(lav)