Jakarta, CNN Indonesia -- Optimisme pelaku usaha pada kuartal II 2018 terbilang tinggi. Hal itu terbukti dari Indeks Tendensi Bisnis (ITB) yang mencapai level 112,82, kendati indeks diramal melesu pada kuartal berikutnya dengan level hanya 106,05.
"Kuartal kedua bagus karena mudik itu, konsumsi rumah tangga menggeliat dan inflasi juga terkendali," kata Kepala Badan Pusat Statistik (
BPS) Suhariyanto, Senin (6/8).
Lebih lanjut, Suhariyanto menjelaskan realisasi indeks tendensi bisnis sepanjang kuartal II 2018 lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2018 yang hanya 106,28.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini karena komponen pendapatan usaha naik, penggunaan kapasitas produksi atau usaha naik," jelas Suhariyanto.
Dalam hal ini, kata Suhariyanto, optimisme tertinggi pelaku usaha pada kuartal II 2018 terjadi pada lapangan usaha di sektor pengadaan listrik dan gas, sedangkan peningkatan bisnis terendah terlihat pada sektor usaha real estate.
Bila dirinci, nilai indeks tendensi bisnis untuk usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 126,77 pada kuartal II 2018 dari kuartal sebelumnya 110,49. Sementara, indeks untuk
real estate turun menjadi 101,96 dari 103,75.
Pada kuartal III, pelaku usaha mulai kembali pesimistis dengan perkembangan usaha di sektor transportasi, pergudangan, dan jasa lainnya.
Khusus untuk sektor transportasi, pelaku usaha menilai kinerja kuartal ketiga tak akan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya yang sudah melambung, ditopang oleh momen mudik Lebaran 2018.
Dari sisi kinerja, Suhariyanto mengatakan pelaku usaha menilai bisnis transportasi dan pergudangan akan berada di urutan paling bawah dibandingkan sektor usaha lainnya.
Sementara itu, sektor bisnis yang diperkirakan menanjak pada kuartal III 2018 antara lain, jasa keuangan, jasa kesehatan, dan administrasi pertumbuhan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.
(lav/agt)