Jakarta, CNN Indonesia -- Penyaluran Bahan Bakar Minyak (
BBM) di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina telah beroperasi penuh di seluruh wilayah terdampak gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V Rifky Rakhman Yusuf menyebutkan tiga hari pasca gempa berkekuatan 7 skala richter (SR) yang terjadi pada Minggu (5/8), sebanyak 60 SPBU di NTB telah mendapat pasokan BBM.
"SPBU kami beroperasi 100 persen, dan suplai dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) berjalan normal. Langkah ini dilakukan dengan cepat, karena kami yakin banyak masyarakat yang membutuhkan BBM," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, SPBU Pertamina 54.833.09 di Kayangan, Lombok Utara yang merupakan wilayah terparah terdampak gempa karena dekat dengan pusat gempa, juga telah melayani BBM seperti biasa. SPBU ini berlokasi cukup strategis dan sudah menggelontorkan 8 ribu liter produk BBM jenis Pertalite dan Premium.
Rifky menambahkan seluruh TBBM dan Depot yang ada di Nusa Tenggara Barat, baik TBBM Ampenan, TBBM Badas, dan TBBM Bima wilayah Lombok, tetap beroperasi normal. Semua fasilitas penting Pertamina baik fasilitas BBM maupun LPG dinyatakan aman termasuk stok BBM dan LPG juga senantiasa dalam kondisi aman sesuai dengan standar ketahanan stok.
"Hingga saat ini, Satgas Bencana dan Posko Bantuan Pertamina juga masih aktif berada di lapangan untuk melayani kebutuhan energi masyarakat dan sekaligus membantu korban gempa di pengungsian," ujar Rifky.
Berbagai bantuan Pertamina, lanjut Rifky, telah disalurkan berupa bahan pokok, alat kelengkapan tidur dan tenda untuk pengungsi. Selain itu, Pertamina juga memberikan bantuan BBM, operasional ambulance dan LPG untuk dapur umum di lokasi pengungsian.
Siang ini, kawasan Sumbawa dan Lombok kembali diguncang gempa berkekuatan 6,2 skala richter. Kepanikan juga terjadi di sejumlah wilayah.
Berdasarkan pantauan jurnalis
CNN Indonesia TV di lapangan, warga yang berada di luar posko pengungsian terpadu Desa Tanjung, Lombok Utara, berhamburan menyelamatkan diri akibat gempa itu.
"Warga di sekitar posko spontan berhamburan," demikian laporan jurnalis
CNN Indonesia TV.
(lav)