Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Senin (13/8), seiring aksi ambil untung
(profit taking) pelaku pasar yang mulai terbatas.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan mayoritas pelaku pasar melakukan aksi
profit taking belakangan ini, sehingga menyebabkan IHSG melemah beberapa hari terakhir.
"Meskipun data
neraca pembayaran masih defisit, aksi
profit taking mulai terbatas," terang Dennies dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai terbatasnya
profit taking pelaku pasar dapat menjadi sentimen positif di tengah buruknya data ekonomi domestik.
Pada akhir pekan lalu, Jumat (10/8), Bank Indonesia (BI) melansir defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) meningkat menjadi US$4,3 miliar pada kuartal II 2018 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang hanya US$3,8 miliar.
"IHSG diprediksi menguat setelah melemah beberapa hari terakhir, IHSG bergerak menguji resistance psikologis di level 6.100," kata Dennies.
Hari ini, ia meramalkan IHSG berada dalam rentang
support 6.055-6.033 dan
resistance 6.103-6.129.
Berbeda, Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada mengungkapkan pergerakan IHSG hari ini akan bergantung dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Aksi jual saham akan kembali terjadi jika rupiah tidak mampu bertahan positif seiring penguatan dolar AS," papar Reza melalui risetnya.
Oleh karena itu, laju IHSG pun diperkirakan akan terkoreksi jika dolar AS kembali perkasa pada pekan ini. Reza memprediksi indeks hari ini akan bergerak dalam rentang
support 6.023-6.038 dan
resistance 6.118-6.129.
Pekan lalu, IHSG naik 1,16 persen ke level 6.077 dari pekan sebelumnya di level 6.007.
Pada saat yang bersamaan, pelaku pasar asing masih mencatatkan jual bersih (
net sell) sepanjang pekan lalu sebesar Rp731 miliar. Sementara, sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu pelaku pasar asing
net sell sebesar Rp48,76 triliun.
[Gambas:Video CNN] (agi)