China Akan Gelar Pertemuan Dagang dengan AS

Agus Triyono | CNN Indonesia
Kamis, 16 Agu 2018 18:05 WIB
Pemerintah China menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar pertemuan dengan Amerika Serikat (AS) untuk membahas masalah perdagangan.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China menyatakan bahwa mereka akan menggelar pertemuan dengan Amerika Serikat (AS) untuk membahas masalah perdagangan yang terjadi di antara mereka.

Kementerian Perdagangan China Kamis (16/8) ini mengumumkan bahwa delegasi mereka akhir bulan ini akan terbang ke AS untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Delegasi tersebut akan dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shouwen rencananya akan menggelar pertemuan dengan Wakil Menteri Keuangan AS untuk Hubungan Internasional David Malpass.


"Kunjungan tersebut dilakukan atas undangan dari pihak AS," kata mereka dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN.com, Kamis (16/8).

Sayang, pemerintah China melalui pernyataan tersebut tidak menjelaskan secara detail mengenai topik perdagangan yang akan mereka bicarakan dengan pemerintah AS.

Kementerian Keuangan AS juga masih bungkam mengenai rencana pertemuan tersebut. 

Pertemuan perdagangan antara AS dan China sebenarnya sudah terjadi Juni lalu. 


Saat itu, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross pergi ke Beijing untuk menggelar pertemuan dagang dengan China.

Tapi sayang, pertemuan tersebut gagal membuahkan hasil.

Bayang-bayang pengumuman bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump mulai memberlakukan tarif 25 persen atas barang impor China bernilai US$50 miliar telah membuat pertemuan berakhir tanpa kesepakatan.

Perang dagang malahan makin membara. Beijing menyatakan akan membalas setiap serangan dagang yang dilancarkan AS.


Setelah itu, dua negara tersebut saling serang dagang. Gelombang serangan pertama terjadi pada awal Juli.

Baik China maupun AS sama-sama memberlakukan tarif tinggi atas produk perdagangan bernilai US$34 miliar.

Perang gelombang kedua akan dilakukan 23 Agustus mendatang. China dan AS telah menyatakan akan mengenakan tarif tinggi atas impor barang senilai US$16 miliar.

Perang tersebut kemungkinan besar masih akan berlanjut lagi. Presiden Trump telah mengumumkan akan mengenakan tarif ke produk impor bernilai US$200 miliar asal China. 

(cnn/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER