Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Turki Rabu (15/8) mengintensifkan serangan dagang ke
Amerika Serikat (AS) dengan mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan tarif tinggi atas produk asal Negeri Paman Sam, seperti; mobil, alkohol, dan rokok.
Untuk mobil, tarif yang dikenakan mencapai 120 persen. Sementara itu untuk alkohol, tarif yang diberlakukan 140 persen.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay melalui akun twitternya seperti dikutip dari CNN.com mengatakan, "Tindakan tersebut dilakukan sebagai balasan atas serangan yang dilancarkan AS pada ekonomi kami."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan antara Washington dan Ankara memburuk dalam beberapa waktu belakangan ini. Kondisi tersebut dipicu oleh penahanan seorang pendeta Amerika oleh Turki.
Presiden Amerika Donald Trump akhir pekan kemarin mengatakan atas tindakan tersebut, Amerika menjatuhkan sanksi pada Turki dengan melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium Turki.
Langkah Trump tersebut menimbulkan gejolak keuangan di Turki. Akhir pekan lalu, lira, mata uang Turki langsung terjerembab hingga 18 persen.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh AS menikam Turki dari belakang. Selasa (14/8) kemarin ia menyerukan rakyatnya untuk memboikot produk elektronik AS.
(cnn)