Jakarta, CNN Indonesia --
Samsung Electronics Co Ltd menyatakan akan menghentikan operasi salah satu pabrik mereka di
China. Penghentian operasi tersebut kemungkinan akan dilakukan di pabrik Tianjin Samsung Telecom Technology.
Penghentian operasi rencananya akan dilakukan tahun ini.
Samsung dalam pernyataan tertulisnya menyatakan bahwa penutupan dilakukan karena penurunan permintaan ponsel Samsung di negara tersebut. Penurunan permintaan ponsel di sisi lain malah dibarengi dengan peningkatan biaya tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar smartphone secara keseluruhan mengalami kesulitan karena perlambatan pertumbuhan. Perusahaan telekomunikasi Samsung Electronics Tianjin akan fokus pada kegiatan yang meningkatkan daya saing dan efisiensi," kata Samsung dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (14/8).
Samsung lima tahun lalu menguasai 20 persen pangsa pasar ponsel di China. Tapi, tahun ini pangsa pasar ponsel Samsung di China tinggal tersisa satu persen.
Samsung kalah saing dengan Huawei, Xiaomi dan brand China lainnya. Kekalahan persaingan tersebut utamanya terjadi pada harga.
Ponsel China lebih murah ketimbang Samsung. Model dan fitur ponsel China juga lebih banyak dibanding Samsung.
Kondisi tersebut membuat laba Samsung terus tergerus.
Selain pabrik Tianjin, Samsung juga memiliki pabrik ponsel di China lainnya, yang terletak di Huizhou.Dalam beberapa tahun terakhir, Samsung telah memfokuskan investasi telepon seluler mereka utamanya pada fasilitas produksi di Vietnam dan India. Samsung membuka pabrik smartphone terbesar di dunia di luar New Delhi bulan lalu, yang rencananya akan menjadi pusat ekspor.Pabrik Samsung di Tianjin memproduksi 36 juta ponsel per tahun dan pabrik Huizhou menghasilkan 72 juta unit per tahun, sementara dua pabrik di Vietnam jika digabungkan menghasilkan 240 juta unit per tahun.
(reuters)