Pemerintah Bidik Remajakan 15 Ribu Ha Lahan Sawit per Bulan

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 20 Agu 2018 17:13 WIB
Pemerintah menargetkan dalam sebulan bisa meremajakan 15 ribu hektare lahan sawit atau 4 juta haktare dalam 25 tahun.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Mesha Mediani).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pemerintah akan menggeber peremajaan (replanting) sawit.

Dalam sebulan, pemerintah manargetkan bisa meremajakan 15 ribu hektare (ha) lahan sawit.

Dengan kata lain, untuk meremajakan 4 juta ha lahan sawit, mereka butuh waktu 25 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan mengira itu mudah, 12 bulan setahun itu susah melakukan replanting karena musim hujan itu sulit, jadi dengan 15 ribu sebulan kali 12m kali 25 tahun baru selesai 4 juta," katanya di Jakarta, Senin (20/8).


Karena lamanya waktu yang dibutuhkan itulah, Darmin mengatakan keberadaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) perlu diperkuat. Apalagi, setelah peremajaan 4 juta hektare sawit selesai, pada tahun ke-26 tugas baru; meremajakan kembali sawit yang sudah tua, menunggu kembali.

Proses peremajaan sawit walau ada jutaan haktare sampai saat ini masih berjalan lamban. Untuk 2017 kemarin, peremajaan baru berhasil dilakukan pada 3.000 hektare

Untuk 2018, sampai dengan Juni kemarin, peremajaan baru berhasil dilakukan di 5.384 kebun seluas 12.063 hektare atau bernilai Rp288 miliar.

Sementara itu Direktut Utama BPDP-KS Dono Boestami mengatakan bahwa kelambanan proses tersebut salah satunya disebabkan oleh proses verifikasi legalitas menyangkut kepemilikan lahan dan izin usaha perkebunan sawit.


Terkadang, legalitas lahan sawit yang akan dimasukkan dalam daftar yang diremajakan belum dilengkapi petani.

Untuk mengatasi masalah verifikasi tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Perekonomian telah memperbaiki aturan penyelenggaraan peremajaan sawit.

"Dengan itu diharapkan nantinya bisa lebih cepat prosesnya tanpa mengurangi kredibilitasnya," katanya.

(agt/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER