Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau
Pelni mengangkut 8.000 ton aluminium hasil produksi PT
Inalum (Persero) dari Kuala Tanjung, Sumatra Utara, ke Tanjung Priok, Jakarta.
"Saat ini, Pelni memiliki delapan kapal barang, untuk angkutan penugasan tol laut enam kapal kami gunakan untuk mendukung bisnis angkutan barang," tutur Ridwan Mandaliko, Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, mengutip Antara, Minggu (26/8).
Pengangkutan perdana aluminium produk perusahaan pelat merah itu telah dilakukan proses muat barang sejak Kamis, 23 Agustus lalu. Pada Minggu (26/8) siang, kapal berangkat dari Pelabuhan Kuala Tanjung ke Tanjung Priok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ridwan, angkutan aluminium ini akan memasok kebutuhan industri yang berbasis bahan baku aluminium di Jabodetabek.
Ia merinci, saat ini, perusahaan memiliki tiga kapal tipe Caraka dan lima kapal Logistik Nusantara dengan berbagai ukuran dan kapasitas.
Kapal-kapal Pelni, sebagian untuk melayani trayek penugasan tol laut, yaitu sebanyak 6 kapal dan dua kapal lainnya untuk pengembangan bisnis logistik perusahaan.
Rute pelayaran kapal barang Pelni non-tol laut dilayani dengan sistem carter. "Pelni telah melakukan sejumlah MoU (nota kesepahaman) dengan puluhan BUMN untuk memaksimalkan alat produksinya mengangkut barang pemerintah dan BUMN," jelas dia.
Selain membidik angkutan barang dari Inalum, Pelni juga mengangkut komoditas berbagai BUMN, Antara lain angkutan gas PT Pertamina (Persero) dari Tanjung Priok ke Natuna, semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk untuk didistribusikan ke timur dan Sulawesi Utara.
"Bulog, RNI, PPI juga menyuplai barang-barang kebutuhan daerah terpencil, tertinggal, dan terdepan (3T) yang diangkut dengan kapal tol laut," imbuh Ridwan.
Terakhir, Pelni tengah menguatkan sinerginya dengan PT PLN (Persero) untuk mengangkut batu bara dalam rangka pembangunan sejumlah PLTU.
(antara/bir)