Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) menyatakan penunjukan Nicke Widyawati menjadi direktur utama PT
Pertamina (Persero) yang baru bebas dari kepentingan politik pemerintah.
Deputi Bidang Pertimbangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan bahwa penunjukan Nicke murni dilakukan dengan alasan profesional.
"Saya yakinkan tidak ada kepentingan politik," katanya di Jakarta, Rabu (29/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri BUMN Rini Soemarno resmi menunjuk Nicke Widyawati menjadi direktur utama Pertamina.
Penunjukan Nicke menjadi bos baru perusahaan minyak dan gas negara tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor 232/MBU/08/2018 yang ditetapkan 29 Agustus ini.
Direktur Eksekutif
Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara sebelumnya menilai Nicke kurang tepat dipilih menjadi orang nomor satu di Pertamina.
Pasalnya, Nicke belum lama berkarir di Pertamina.
Marwan mengatakan masih banyak calon lain dari internal perusahaan yang lebih mumpuni ketimbang Nicke.
"Nicke itu bukan orang dalam dan bukannya saya mengatakan Nicke tidak
qualified. Belum terlihat prestasinya, tidak punya latar belakang perminyakan juga. Sayang kalau dipaksakan," katanya.
Nicke tak mau berkomentar mengenai keraguan tersebut. Ia hanya mengatakan siap mengemban tugas barunya sebagai direktur utama Pertamina.
"Niat saya di sini menjalankan tugas negara, karena saya sudah putuskan untuk bekerja di BUMN, soal rekam jejak, silahkan baca perjalanan karir saya," tekannya.
Nicke mengatakan akan menjawab keraguan tersebut. Ia akan berusaha menjadikan Pertamina menjadi perusahaan yang memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Ia juga berjanji membawa Pertamina mewujudkan cita-cita menciptakan kemandirian energi nasional.
"Artinya, dari sisi hulu, produksi dan kapasitas harus naik. Dari sisi hilir, menyediakan energi bagi masyarakat," katanya.
(agt)